geosurvey.co.id – Militer Ukraina dikritik karena melakukan pelucutan senjata karena terlalu mudah memberikan senjata yang didukung Barat kepada pasukan yang tidak berpengalaman.
Bohdan Krotevich, kepala staf Azov, mengatakan kepada Strana bahwa transfer peralatan dan senjata Barat ke unit baru terus berlanjut.
Faktanya, banyak pasukan baru yang terbentuk dari pasukan yang gagal dan menerima kekalahan berkali-kali saat bertempur di garis depan.
Salah satunya adalah tentara yang gagal dalam respon tahun 2023. Saat itu, banyak tentara Ukraina yang tewas, namun tidak turun tangan untuk merebut Donbass.
Di sisi lain, banyak senjata bantuan Barat yang hilang sia-sia, dihancurkan atau direbut oleh tentara Rusia oleh musuh.
Azov, yang berasal dari pasukan sukarelawan di selatan Ukraina, mengatakan bahwa kegagalan juga terjadi pada unit baru “di Leopard”.
Krotevich mengkritik bahwa unit tersebut terlalu “menyerupai” tentara Ukraina dalam hal menerima senjata modern.
Faktanya, mereka adalah tentara yang kurang terlatih, sehingga kecil kemungkinannya untuk menggunakan alat-alat tersebut. Meski skill mereka kurang, namun semangat juang mereka masih rendah.
“Alih-alih mengirimkan peralatan dan penggantinya ke unit percobaan dan pengujian, senjata dikirim ke pasukan yang belum teruji,” kata Krotevich.
Bahkan dilansir Financial Times, 50-70 persen pekerja Ukraina yang “terkejut” dengan pertempuran tersebut justru menjadi korban dari perang itu sendiri.
FT melaporkan bahwa para jenderal Ukraina tidak memiliki motivasi untuk menembak musuh. Sebaliknya, mereka malah ditembak oleh tentara Rusia.
Sebaliknya, Financial Times menulis bahwa lebih dari separuh rekrutan militer Ukraina tewas atau terluka segera setelah mereka memasuki garis depan.
Pasukan Volodymyr Zelensky terus mengalami kekalahan di lini depan. Tak hanya klaim Rusia, informasi resmi pernyataan Ukraina juga menyebutkan hal serupa.
Pada akhirnya Rusia dikabarkan berhasil merebut dua desa dalam satu hari, yaitu Zhelannoye Pervoye di wilayah Donetsk dan Stelmakhovka di wilayah Luhansk.
Di sebelah timur Kurakhovo, pasukan Rusia menyerang Maksimilyanovka, tempat pertempuran sebelumnya terjadi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan penangkapan desa Zolotaya Niva yang terletak di antara Ugledar dan Velyka Novosilka.
Pada saat yang sama, negara-negara Barat terus memberikan bantuan kepada Ukraina. Pada akhirnya, Inggris mengumumkan akan segera membayar lebih dari Rp 70 miliar untuk memasok senjata buatan Inggris.
Pada saat yang sama, Belanda juga memberikan bantuan keuangan untuk mengembangkan drone untuk melawan Rusia.