geosurvey.co.id – Presiden Iran Massoud Pezheshkian mengatakan Teheran sebenarnya tidak menginginkan perang.
Namun karena serangan Israel, Pezeshkian bersumpah akan membalas untuk melindungi hak-hak rakyatnya.
Dia juga mengatakan bahwa Iran dan rakyatnya tidak akan mundur melawan agresor mana pun.
“Kami tidak menginginkan perang, namun kami akan membela negara kami dan hak-hak rakyat kami.” “Kami akan merespons agresi rezim Zionis secara proporsional,” kata Pezeshkian kepada Irna International.
Perlu diketahui bahwa Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada tahun 2024. waktu setempat pada hari Jumat, 25 Oktober.
Empat anggota angkatan bersenjata Iran tewas dalam serangan Israel ini.
Pezeshkian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka atas kematian 4 anggota bersenjata asal Iran.
Selain itu, Pezeshkian berbicara tentang kejahatan rezim Israel terhadap masyarakat Gaza dan Lebanon.
Menurut Pezeshkian, serangan Israel terhadap Iran, Gaza, dan Lebanon didukung oleh Amerika Serikat.
Pezeshkian mengklaim bahwa AS menggunakan standar Gaza dalam perang ini.
“Amerika Serikat mengklaim membela kebebasan dan hak asasi manusia, namun tetap bungkam atas pembunuhan puluhan ribu perempuan dan anak-anak,” kata Pezeshkian.
Presiden Iran kemudian memperingatkan AS jika terus mendukung agresi Israel.
“Jika rezim Zionis melanjutkan agresi dan kejahatannya, jika AS memprovokasi rezim tersebut untuk melakukan kejahatan ini, ketegangan akan meningkat,” katanya.
Pezeshkian juga mengatakan AS telah mengingkari janjinya.
“Mereka berjanji untuk mengakhiri perang dengan imbalan Iran menahan diri, namun mereka mengingkari janjinya,” kata Pezeshkian. Serangan Israel terhadap Iran
Israel menyerang Iran untuk pertama kalinya pada Jumat malam waktu setempat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dilaporkan menyetujui serangan tersebut.
Setelah serangan pertama, Israel melancarkan serangan gelombang kedua tiga jam kemudian, Al Jazeera melaporkan.
Menurut Israel, mereka mengakhiri serangan pada Jumat pagi.
Seorang juru bicara militer Israel mengklaim apa yang disebut serangan “hari pembalasan” itu menargetkan fasilitas produksi, sistem rudal, dan kemampuan pertahanan udara Iran lainnya.
Namun, pemerintah dan angkatan bersenjata Iran membantahnya.
“Karena respon cepat dari Pertahanan Udara Nasional, kerusakannya terbatas, hanya beberapa sistem radar yang terkena dampaknya,” kata pernyataan itu.
5 orang tewas di Teheran selama agresi Israel.
Dari 5 orang yang tewas, 4 orang merupakan anggota angkatan bersenjata, salah satunya adalah warga sipil bernama Allahverdi Rahimpur.
Jumlah korban dikonfirmasi oleh Angkatan Bersenjata Iran.
“Jumlah korban serangan itu meningkat dari dua menjadi empat, semuanya adalah tentara,” kata Angkatan Bersenjata Iran dalam sebuah pernyataan, menurut Anadolu Agency.
Empat anggota angkatan bersenjata tewas, Mayor Hamza Jahandida, Sersan Mohammad-Mehdi Shahrokhifar, Mayor Sajjad Mansuri dan Sersan Mehdi Nagavi.
(geosurvey.co.id/Farrah Putri)
Artikel terkait lainnya termasuk Masoud Pezeshkian, Iran, dan Israel