Satu orang tewas ketika bantuan kemanusiaan ditembak jatuh di Khan Younis, Gaza
geosurvey.co.id- Kota Khan Younis, Gaza, pada Kamis (17/10/2024) menerima bantuan kemanusiaan melalui udara untuk pertama kalinya sejak Juli 2024.
Namun sayang, kiriman bantuan tersebut datang dengan membawa korban jiwa.
Kotak bantuan jatuh ke kamp pengungsi di Gaza akibat parasut yang tidak bisa dikerahkan.
Dalam kecelakaan ini, seorang lelaki tua meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka.
Israel telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, terutama melalui jalur darat, yang mengakibatkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Kekurangan ini menyebabkan kelaparan yang meluas, yang mengakibatkan kematian anak-anak dan orang lanjut usia.
Menurut kantor berita “Anadolu”, pada hari Kamis, pesawat tersebut mendaratkan pengiriman bantuan kemanusiaan pertama sejak pertengahan Juli di daerah al-Mawasi sebelah barat Khan Younis di Gaza selatan, tempat serangan Israel telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Saksi mata melaporkan bahwa pesawat tak dikenal menjatuhkan bantuan dengan parasut di atas kota pesisir Al-Qarara, sebelah barat Khan Yunis.
Namun menurut para saksi, karena “kegagalan teknis”, kotak bantuan tersebut jatuh menimpa tenda pengungsian sehingga menimbulkan kerugian dan kerusakan.
Sumber medis mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa seorang lelaki tua meninggal dan beberapa lainnya terluka dalam insiden ini.
Israel telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, khususnya melalui jalur darat, yang mengakibatkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Kekurangan ini menyebabkan kelaparan yang meluas, yang mengakibatkan kematian anak-anak dan orang lanjut usia.
Kelompok hak asasi manusia Palestina dan internasional menuduh Israel menggunakan kelaparan di Gaza sebagai senjata, yang menurut mereka merupakan kejahatan perang.
PBB telah meminta Israel untuk membuka penyeberangan darat untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan penting masuk ke wilayah tersebut, agar krisis tidak memburuk dan menyebabkan lebih banyak kematian.
Israel telah mengepung Gaza sejak tahun 2006, menjadikan wilayah tersebut sebagai penjara udara terbesar di dunia.
Israel terus melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada seruan untuk segera melakukan gencatan senjata oleh Dewan Keamanan PBB.
Sejak itu, lebih dari 42.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 99.100 orang terluka, menurut pejabat kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah pengepungan berkelanjutan yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
SUMBER: MONITOR TIMUR TENGAH