Laporan jurnalis Tribunnevs.com Reynas Abdila
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Polisi menyelidiki penyelundupan sabu dan ekstasi yang dilakukan seorang wanita berinisial EN (35) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polta Metro Jaia Kombes Ade Ari Siam Indradi mengatakan, polisi sedang mencari orang yang menyelundupkan barang ilegal.
“Barang tersebut sebenarnya tidak ada di dalam atau di TKP (Lapas Salemba),” kata Ade Ari di Bolta Metro Jaia, Jumat (25/10/2024).
Oleh karena itu, penyidik akan mendalami motif wanita penyuplai narkoba kepada suaminya berinisial FR ke Lapas Salemba.
Ade Ari menegaskan, peristiwa peredaran narkoba itu akan diusut tuntas.
Menurutnya, narkoba adalah musuh masyarakat sehingga akan diproses hukum, termasuk pihak yang memerintahkan penangkapan perempuan tersebut.
Ya ada yang bawa, ada yang antar, ada yang pesan dan sebagainya, ini akan didalami lebih lanjut,” kata Ade Ari.
Sebelumnya, petugas Lapas Kelas II A Salemba menangkap seorang perempuan berinisial EN (35).
Diketahui, EN hendak menjenguk suaminya yang mendekam di Lapas Kelas A Salemba, Jakarta Pusat.
Ketua Kelas II A Salemba Benny Hidayat mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/10/2024).
Kepada wartawan, Rabu (24 Oktober 2024), ia mengatakan, “Kami melindunginya saat dia mencoba menyelundupkan narkoba.”
Dalam penggeledahan, petugas menemukan 4,95 gram sabu dan 6 butir ekstasi.
Pergerakan EN menimbulkan kecurigaan pihak berwajib dan dilakukan penggeledahan.
“EN ingin menemui FR yang merupakan narapidana di Lapas Salemba karena tindak pidana narkoba dengan hukuman penjara 5 tahun 6 bulan,” ujarnya.
Barang bukti itu disimpan dalam dua bungkusan yang disegel dengan selotip hitam.
Di dalam kemasannya ada bubuk putih dan tablet kuning.
“Sabu dan ekstasi disimpan di alat kelamin EN. Ini kasus perdagangan manusia yang pertama kali ditangani EN,” ujarnya.
EN kini telah dikirim ke Polsek Sembak Puti untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami kembali meningkatkan efisiensi dan konsistensi petugas untuk mencegah terjadinya kasus seperti itu,” ujarnya.