geosurvey.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan pemeriksaan kesehatan mental bagi masyarakat minimal setahun sekali.
Skrining ini merupakan langkah diagnosis dini terhadap kondisi kejiwaan seseorang.
Jika terlihat tanda-tanda gangguan jiwa, intervensi yang lebih cepat dan tepat dapat segera dilakukan.
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Dr. Imran Pamboodi mengatakan, rekomendasi skrining kesehatan mental ini menyasar seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia).
Selain itu, jika diperlukan, skrining dapat dilakukan lebih dari sekali dalam setahun.
Imran, dikutip kemkes.go.id, mengatakan, Senin (28/10/2024): “Tujuan pemeriksaan kesehatan jiwa adalah seluruh siklus hidup, mulai ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. “
Lanjutnya, bagi kelompok sosial yang berisiko mengalami gangguan kesehatan jiwa, seperti penderita penyakit kronis, tujuan prioritasnya adalah melakukan skrining setahun sekali, namun bila diperlukan dapat dilakukan lebih dari satu kali.
Sekadar informasi, pemeriksaan kesehatan mental diperbolehkan lebih dari satu kali jika diperlukan.
Pemeriksaan kesehatan jiwa dianjurkan dilakukan sebanyak tiga kali, terutama pada ibu hamil.
“Tepatnya dua kali selama kehamilan, yaitu saat pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama, kunjungan antenatal care (ANC) pertama dan trimester ketiga kunjungan ANC kelima,” kata Imran.
Kemudian dilakukan pemeriksaan satu kali pada masa nifas yaitu 8 sampai dengan 28 hari pasca melahirkan pada saat dilakukan pelayanan nifas ketiga (KF-3).
Imran Pambudi dalam sambutannya pada upacara tersebut mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan jiwa di puskesmas.
Akses ini tidak hanya tersedia di puskesmas di kota-kota besar, namun juga di puskesmas daerah.
Skrining dan tindak lanjut kesehatan jiwa merupakan salah satu program pencegahan gangguan kesehatan jiwa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di puskesmas, sehingga seluruh puskesmas, tidak hanya puskesmas besar, tetapi juga perkotaan. , dapat melakukan kegiatan penyaringan ini. dia menjelaskan.
(geosurvey.co.id/Latifah)