Dilansir reporter geosurvey.co.id Eko Sutriyanto
geosurvey.co.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Institute for Economic and Financial Development (Indef), Esther Sri Astuti menjelaskan, sektor pendidikan dan kesehatan harus mendapat perhatian lebih dalam pembangunan Papua Tengah.
Sumbangan Indef ini disampaikan menyusul laporan terbaru dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang menyebutkan hingga Agustus 2024, Provinsi Papua Tengah akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pajak Daerah Otonomi Baru (DOB).
Dalam laporan tersebut, kontribusi pajak terbesar berasal dari aktivitas penambangan dan penggalian yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika.
Total penerimaan pajak Pemprov Papua Tengah mencapai Rp5,37 triliun atau sekitar 53,27 persen dari target yang ditetapkan.
“Mengurangi ketimpangan ekonomi dengan mengedukasi masyarakat lokal dan memberi mereka kesempatan mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang dan sejahtera, serta mensejahterakan masyarakat sekitar,” kata Esther baru-baru ini kepada wartawan.
Esther mengatakan ada enam sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Papua Tengah.
Pertama, pertambangan dan penggalian. Kedua, konstruksi. Ketiga, perdagangan. Keempat, transportasi dan pergudangan. Kelima, informasi dan komunikasi. Keenam, perlindungan pemerintah dan jaminan sosial.
Oleh karena itu, sektor pendidikan dan kesehatan perlu terus digalakkan, yang dampaknya terhadap perekonomian sangat kecil, kata Esther.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira mengatakan sudah sepantasnya Pemerintah Provinsi Papua memanfaatkan kontribusi PTFI secara maksimal.
Menurut Anggawira, Papua Tengah juga bisa memanfaatkan pajak PTFI untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan seperti jalan, jembatan, dan fasilitas kesehatan.
Selain itu, penanganan masalah kesehatan dan sanitasi harus menjadi prioritas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Ketua Umum Pemasok Energi Mineral dan Batubara (ASPEBINDO).
Anggawira menambahkan, sebagai daerah otonom baru, Papua Tengah harus benar-benar fokus dalam membangun kapasitas masyarakat lokal. Di sisi lain, kata dia, PTFI dapat berkontribusi banyak dengan mengembangkan program pelatihan kerja, memperkuat perekonomian lokal, dan mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM).
Misalnya, investasi pada pendidikan dan pelatihan keterampilan, khususnya di sektor non-pertambangan, akan membantu menciptakan tenaga kerja lokal yang kompetitif dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah sebaiknya memprioritaskan sektor-sektor yang dapat mendiversifikasi perekonomiannya agar tidak terlalu bergantung pada pertambangan,” kata Anggawira.
Sebelumnya, Kepala Kanwil DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku Dudi Efendi Karnawidjaya mengatakan kontribusi pajak terbesar Pemprov Papua Tengah berasal dari beroperasinya tambang komersial dan tambang PT Freeport Indonesia. di Timika. Total penerimaan pajak mencapai Rp5,37 miliar atau sekitar 53,27 persen dari target yang ditetapkan.
Terjadi pertumbuhan sebesar 16,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Pada April 2024, PTFI juga melakukan penyertaan saham sekitar Rp3,35 triliun di wilayah laba perusahaan tahun 2023 di Pemerintah Provinsi Papua Tengah, wilayah manufaktur, dan wilayah lainnya di Provinsi Papua Tengah. Dana yang disalurkan antara Pemerintah Provinsi Papua sekitar Rp 839 miliar dan Pemerintah Kabupaten Mimika sekitar Rp.