Laporan reporter geosurvey.co.id Rahmat W Nugraha
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pakar hukum tata negara dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STH) Jentera, Bivitri Susanti menilai kabinet gemuk pemerintahan Prabowo akan menimbulkan banyak masalah.
Diketahui, Presiden baru terpilih Prabowo Subianto telah menyusun 49 tokoh untuk menjadi menteri dan wakil menteri pada pemerintahan berikutnya.
“Menurut saya tidak bagus (kabinet gemuk) karena keberhasilan suatu pemerintahan tidak bergantung pada jumlah menteri,” kata Bavitri kepada geosurvey.co.id di Jakarta, Selasa (05/10/2024).
Ia memperkirakan ke depan akan banyak permasalahan dengan banyaknya menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Misalnya kalau kementeriannya terpecah-pecah, maka akan timbul lebih banyak masalah,” jelasnya.
Apalagi, pembentukan kementerian baru dan pembubaran kementerian butuh waktu lama, minimal dua tahun.
“Semua ini berarti kementerian mungkin tidak bisa menyelesaikan portofolionya masing-masing dengan cepat,” lanjutnya.
Bivitri kemudian mengatakan, jumlah menteri yang banyak juga membutuhkan anggaran yang besar.
Penambahan kementerian tentu akan menambah anggaran meski kita dalam situasi seperti itu,” ujarnya.
Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, usai memanggil nama sejumlah calon menteri di rumahnya di Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta, Senin (14/10/2024). Total, Prabowo berbicara kepada 49 nama.
Berikut daftar 49 nama calon menteri yang dipanggil Prabowo Subianto:
1. Ketua DPP Partai Gerindra Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan CEO Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Aktivis HAM Natalius Pigai
5. Wakil Ketua PAN Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon
7. Politisi Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU Saifullah Jusuf
9. Politisi Partai Gerindra Maruarar Sirait
10. Politisi PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Golkar, Wihaji
12. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya
13. Pemimpin Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris NOW Muslim Center, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18. Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar, pakar hukum tata negara dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Jentera Indonesia, Bivitri Susanti (geosurvey.co.id/Rahmat Fajar Nugraha)
21. Abdul Mu’ti, Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah
22. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wakil Menteri Tata Ruang Pertanian/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara Pratikno
27. Pj Gubernur Papua Tengah, Rebekah Haluk
28. Politisi Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. Politisi Golkar, Maman Abdurrahman
30. Akademisi Prof. Rachmat Pambudy
31. Sekretaris Jenderal Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trengono
33. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Raden Dodi Priyono
34. General Manager Perencanaan, KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin
36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
37. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
38. Menteri BUMN Erick Thohir
39. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo
40. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
41. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto
42. Menteri Keuangan Sri Mulyani
43. Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
44. Dewan Pengawas PLN, Dudy Purwagandhi
45. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas
46.Plt. Sekretaris Jenderal (Sekretaris) Kementerian Pertahanan Donny Ermawan Taufanto
47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
49. Politisi Golkar, Meutya Hafid