Laporan Rahmat V Nugraha dari geosurvey.co.id
geosurvey.co.id, JAKARTA – Mantan anggota Polres NTT Ipda Rudi Soik dan tim kuasa hukumnya mendatangi kantor Komnas HAM di Jakarta pada Jumat (25/10/2024).
geosurvey.co.id mengamati lokasi Ipda Rudy Soik dan pengacaranya sekitar pukul 10.50 WIB.
Anggota Komnas HAM Hari Kurniawan langsung menyambut baik kedatangan Rudy Swick dan pengacaranya.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh geosurvey.co.id, Ipda Rudy Swick dan pengacaranya melaporkan berbagai ancaman dan ancaman. Dari beberapa pesta yang dia dan keluarganya adakan.
Sebagai informasi, Ipda Rudy Swick didakwa Pemberhentian atau Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH) sebagai anggota Polda NTT.
Tes PTDH Rudy Sok dilakukan di ruang lantai 2 Mapolres NTT. Pada Jumat (10/11/2024), digelar rapat Komite Kode Etik Polri.
Begini: Ipda dipecat karena melanggar kasus Bahan Bakar Minyak (BBM) Rudy Soik.
Dalam kasus tersebut, Rudy Swick terbukti melanggar Kode Etik proses penyidikan.
Dia dilaporkan memasang garis polisi pada drum dan kotak kosong di dua lokasi berbeda.
Ipda Rudy dinilai tidak profesional dalam melakukan penyidikan terhadap BBM bersubsidi.
Ipda Rudi dan tim tidak melibatkan departemen terkait dan tidak mengikuti standar operasional prosedur.
Sebelumnya, sembilan anggota Provos Polda NTT berada di kediaman Rudi Swick.
Humas Polda NTT, Kompol Paul Ariasandi mengatakan, Rudy Swick tidak dibawa anggota Polres Nipta karena Rudy Swick dan kuasa hukumnya akan tiba di Mapolda NTT pada Selasa (22/22). Secara mandiri. 10/2024). Petugas Polres NTT Ipda Rudi Soik didampingi tim kuasa hukumnya saat mendatangi kantor LPSK di Jakarta, Kamis (24/10/2024) sore. (geosurvey.co.id/Gita Irawan)
Menurutnya, Ipda Rudy Swick masih menjadi anggota Polri.
Sebab, hingga saat ini belum ada keputusan apakah Ipda Rudy Swick akan dikeluarkan dari keanggotaan polisi demi memenuhi aturan kepolisian.
“Ada sembilan anggota Rektor yang ikut perintah ini,” imbuhnya. Dengan menjalankan perintah eksekutif secara lengkap, mereka dengan sopan dan formal menunjukkannya kepada yang bersangkutan. Namun yang bersangkutan menolak.
“Banyak perlawanan,” tambah Ariasandi. Kemudian dia memiliki istri dan keluarganya. Jadi anggota kami merasa ada beberapa ide yang kontraproduktif dengan upaya kami sehingga anggota kami tidak melaksanakannya.”
Kehadiran Ipda Rudi Soik dan pengacaranya di Mapolda NTT pun memperkuat spekulasi tersebut.
Hal ini mencegah anggota Provos menangkap Rudy Swick. Polisi ingin menghindari kejadian lain yang dapat merugikan pihak-pihak yang terlibat.
“Anggota kami turun secara berurutan. secara proporsional. Operasi ini dilakukan atas perintah pimpinan Ankum.