geosurvey.co.id – Sumber senior di unit militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan kematian seorang sandera Israel.
“Seorang tahanan Israel baru-baru ini terbunuh secara misterius di zona pertempuran di Gaza utara,” ujarnya, Senin (21/10/2024) di Al Jazeera.
Sumber membenarkan bahwa Brigade Al-Qassam telah membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut.
Saat ini Brigade Al-Qassam belum berniat merilis nama tahanan tersebut demi alasan keamanan.
Sebelumnya, pada tanggal 15 Agustus, Brigade Al-Qassam merilis pesan kepada pemerintah pendudukan Israel yang berbunyi: “Kekejaman Anda telah menempatkan tahanan Anda dalam bahaya besar.”
Sementara itu, perundingan mengenai gencatan senjata dan pertukaran hak asuh menemui hambatan setelah Israel membunuh kepala kantor politik Hamas, Yahya Sinwar, dan pendahulunya, Ismail Haniyeh.
Di Israel, pengunjuk rasa turun ke jalan Tel Aviv untuk menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian pembebasan dengan Hamas, seperti dilansir Times of Israel.
Awalnya, Hamas dan Israel saling tuding telah merusak perundingan.
Sementara itu, banyak warga Israel yang ditangkap oleh Hamas di Gaza dilaporkan tewas dalam serangan Israel, termasuk yang berikut ini.
Pada tanggal 22 Juli, Israel mengakui bahwa serangannya di Jalur Gaza melukai dan membunuh dua tahanan di Khan Yunis.
Pada tanggal 24 Juli, Israel menemukan mayat lima orang di Khan Yunis setelah mereka mengebom daerah tersebut, menewaskan 129 warga Palestina.
Pada tanggal 31 Agustus, enam warga Israel ditemukan diculik di sebuah terowongan di Rafah.
Beberapa hari kemudian, Israel mengakui serangannya menewaskan tiga warga Israel yang ditangkap di Jalur Gaza pada 15 Desember 2023. Jumlah tersebut merupakan jumlah korban tewas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, melanjutkan perangnya melawan Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina yang tewas mencapai lebih dari 42.603 orang dan 99.795 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (21/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel berdasarkan Anadolu Agency.
Awalnya, Israel mulai membom Gaza ketika gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mulai membanjiri Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk mencegah pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel menyatakan ada 101 tahanan hidup atau mati yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza menyusul pertukaran 105 orang dengan 240 warga Palestina pada akhir November 2023.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel