Laporan reporter TribuneNews24.com Eko Sutriyanth
geosurvey.co.id, JAKARTA – Penggunaan tanda tangan elektronik semakin populer seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan transaksi dan komunikasi digital yang cepat, aman, dan efisien.
Semakin maraknya perkembangan penggunaan tanda tangan tidak lepas dari munculnya transformasi digital yang semakin memudahkan dalam mempercepat proses administrasi dan mengurangi penggunaan kertas.
Selain itu, tanda tangan elektronik modern menggunakan teknologi enkripsi yang kuat dan autentikasi multifaktor, seperti biometrik (sidik jari atau pengenalan wajah), untuk meningkatkan keamanan dan menjadikannya lebih andal.
Marshall Pribadi, CEO Privy, mengatakan tanda tangan elektronik menjadi pilihan karena akan membuat pelayanan administrasi menjadi lebih efisien.
“Hal ini tidak hanya mempercepat proses administrasi, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepastian bagi rumah sakit dalam hal integritas data,” kata Marshall yang baru saja menandatangani kerja sama dengan Hermina Group di Jakarta.
Tanda tangan elektronik (TTE) adalah tanda tangan yang menggunakan data elektronik untuk verifikasi dan otentikasi. Memiliki status hukum yang sama dengan tanda tangan manual TTE sepanjang memenuhi persyaratan yang berlaku
Ia mengatakan, jaminan keamanan data pengguna menjadi alasan utama disediakannya teknologi dalam layanan tanda tangan elektronik agar pengguna dapat mencocokkan data dokumen yang ditandatangani secara elektronik dengan database yang dimilikinya.
“Hal ini untuk memastikan penandatangan sesuai dengan data pengguna yang disimpan di rumah sakit,” ujarnya.
Marshall mengatakan Privy saat ini memiliki 53 juta pengguna terverifikasi dan lebih dari 4.300 perusahaan menggunakan layanannya.
Ulyssar Khiat, Deputy General Manager Hermina, mengatakan kehadiran tanda tangan elektronik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi administrasi dalam pengelolaan jaringan rumah sakit.
“Kolaborasi ini akan membuat proses penyelenggaraan layanan kesehatan menjadi lebih efisien, hemat waktu dan ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan keamanan data pasien,” kata Uliser.