Wartawan geosurvey.co.id Lita Febriani melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pemerintah bekerja sama dengan industri otomotif untuk meningkatkan daya saing. Sinergi ini akan diwujudkan dengan mempertemukan industri komponen otomotif lokal dengan perusahaan perakitan kendaraan roda empat.
Guna memperkuat sinergi tersebut, Kementerian Perindustrian pada Selasa (15/10/2024) di Jakarta meluncurkan kegiatan Business Matching yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan komponen otomotif lokal dalam rantai pasok global industri roda empat KBLBB.
Kegiatan ini juga merupakan hasil kerja sama Kementerian Koordinasi Perekonomian Maritim dan Investasi serta Kementerian Perindustrian.
“Kami berharap kemitraan ini dapat merangsang perkembangan industri otomotif lokal dan mungkin menjadi jembatan bagi industri perakitan untuk mencari pemasok lokal dan mengintegrasikan industri komponen Indonesia ke dalam rantai pasokan global,” kata Plt. Dalam keterangan resmi, Selasa (15/10/2024), Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin, Alat Angkut dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian.
Menurut Putu, Indonesia kini menjadi negara utama basis produksi kendaraan listrik merek global asal China.
“BYD berencana menginvestasikan Rp11,7 triliun pada kapasitas produksi tahunan 150.000 mobil listrik. Investasi ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai hub manufaktur kendaraan listrik regional dan global, kata Putu.
Setelah penyerahan komitmen produksi, pada Juni 2024 dimulailah pembangunan pabrik di Indonesia dan penjualan mobil listrik. Sebagai referensi, pada September 2024, BYD berhasil menjual 2.000 unit.
Hal. CEO ILMATE berharap masuknya investasi besar ke Indonesia akan terus mengembangkan industri komponen Indonesia, serta merangsang transfer teknologi dari BYD ke industri komponen Indonesia.
“Transfer teknologi ini penting untuk meningkatkan kapasitas industri komponen lokal agar bisa maju kelas dan bersaing dalam global value chain (GVC),” jelas Putu.
Dengan meningkatkan kemampuan teknologi, industri komponen Indonesia tidak hanya menjadi pemasok lokal, namun dapat berperan aktif dalam rantai pasokan global, khususnya pada industri kendaraan listrik.
Oleh karena itu, Putu mengajak semua pihak baik pemerintah, industri, maupun pemangku kepentingan lainnya untuk terus bekerja sama dalam mendukung perkembangan industri otomotif khususnya mobil listrik di Indonesia untuk mencapai visi bersama menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kancah otomotif global. industri.
Andy Lin, direktur administrasi BYD, mengatakan keputusan berinvestasi di Indonesia merupakan bagian penting dari strategi global BYD.
“Kami berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regional di kawasan Asia-Pasifik dengan fasilitas penelitian dan pengembangan, manufaktur, penjualan, layanan purna jual, dan pelatihan. Kami juga akan mencapai produksi 15 juta BYD di Indonesia,” ujarnya.
Sebanyak 79 perusahaan mengikuti acara Business Matching. Pada sesi pertemuan bisnis tersebut, dilakukan one on one pertemuan antara PT BYD Indonesia dengan kelompok industri yang tergabung dalam asosiasi.