Dilansir Reynas Abdila, reporter geosurvey.co.id.
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pihak universitas membantah kabar adanya mahasiswa semester satu berinisial E (18) yang melompat dari gedung akibat menjadi korban perundungan.
Hal itu diungkapkan Paula Anggarina, Kepala Humas Universitas Tarumanegara, dalam keterangannya, Senin, 10 September 2024.
“Kalau ditanya soal perundungan, selama ini dari penyelidikan internal. Informasi mengenai bullying tidaklah benar.
Paula mengatakan, almarhum merupakan mahasiswa baru atau baru memulai semester satu.
“Seperti yang dia katakan Kegiatan yang dilakukan pada pemaparan universitas diisi dengan seminar pembelaan MBKM dan pemaparan kepada organisasi kemahasiswaan bahwa mereka jauh dari perundungan,” ujarnya.
Dia menegaskan, polisi saat ini terus melakukan upaya dan penyelidikan yang diperlukan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
Universitas terus bekerja sama dengan pejabat yang melakukan penyelidikan. Kami akan memberikan update perkembangannya setelah kami mengetahui hasilnya.
“Untuk menghindari informasi yang menimbulkan kebingungan. (Bullying) Cerdaslah dalam mengeluarkan informasi untuk kepentingan semua orang,” ujarnya.
Kampus Untar Kecelakaan menimpa seorang mahasiswa juga dipastikan terjadi di Kampus 1 pada Jumat (10/4/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.
“Kami semua sedih dan prihatin atas tragedi ini. Dan kami berharap orang tua dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kekuatan,” jelasnya.
Sebelumnya pada hari itu, siswi E (18) mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung universitas di Jakarta Barat.
Belum diketahui motif yang membuat korban terlonjak dan meninggal secara tragis.
Kompol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang mengatakan, beberapa saksi telah diperiksa untuk mengetahui apa yang menyebabkan korban melakukan hal tersebut.
“Belum diselidiki. Aparat keamanan dan keluarganya sedang diperiksa,” kata Kompol Reza kepada wartawan, Senin (10/7/2024).
Pihaknya menegaskan, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai aksi bunuh diri.
Lebih lanjut Kompol Reza merinci, ada tiga saksi yang diperiksa: dua orang satpam universitas dan ayah salah satu korban.
“Yang kami selidiki terkait kejadian tersebut dan motif yang diduga melatarbelakangi korban melakukan perbuatan tersebut,” imbuhnya.
Petugas polisi bersama orang tua korban juga memeriksa harta benda korban.
Termasuk ditemukannya buku-buku yang ditulis dalam bahasa Mandarin.
“Tidak ada cerita di buku korban. Ada puisi Mandarin yang berhubungan dengan kehidupan,” kata Kapolres.
Hubungi dukungan
Bunuh diri dapat terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang dapat membantunya.
Jika Anda menghadapi masalah yang sama, jangan menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup Anda. Anda tidak sendirian.
Layanan konseling mungkin bisa menjadi pilihan bagi Anda untuk meredakan kecemasan yang ada.
Jika Anda ingin menerima layanan kesehatan mental atau menerima layanan konseling mengenai berbagai pilihan Anda dapat mengunjungi website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tangan-kill-diri/hotline-dan-konseling/