Laporan khusus reporter tribunenews.com Abdi Rianda Shakti
Tribunenews.com, Bekas – Gelar doktor Artis Rafi Ahmed dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) di Thailand menjadi tanda tanya banyak orang.
Selain itu, dari penelusuran terungkap kampus UIPM tidak memiliki izin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Karena tidak adanya izin, gelar yang diberikan kepada suami artis Nagita Slavina ini tidak diakui di Indonesia karena diberikan dari universitas luar negeri, tepatnya di Thailand.
Dari hasil penelusuran, kampus UIPM Thailand memiliki cabang di Indonesia.
Lokasinya di Plaza Samrekon Bekasi di Jalan Boulevard Ahmad Yani, Kelurahan Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
TribuneNews menyambangi alamat kampus pada Selasa (8/10/2024).
Pantauan lokasi, tidak ada bangunan yang menunjukkan keberadaan kampus UIPM di sekitar landmark Sumrekon Bekasi, seperti bangunan limas terbalik.
Plaza Samrekon Bekasi sendiri merupakan gedung perkantoran bertingkat dengan tempat parkir mobil 11 lantai.
Saat memasuki lokasi, petugas keamanan menjaga beberapa titik untuk mengontrol tamu yang datang.
Awak TribuneNews kemudian diminta security menuju lantai dasar (GF) untuk menukarkan KTPnya dengan kartu tamu.
Resepsionis terkejut ketika ditanya tentang keberadaan kampus UIPM di gedung ini.
“Kampus? Di sini tidak ada kampus, yang ada perkantoran,” kata resepsionis itu.
Beberapa pegawai lainnya mengaku belum mengetahui keberadaan kampus tersebut.
Setelah dihubungi, seorang pejabat akhirnya mengizinkan kru Tribune News untuk mendapatkan akses ke kampus.
Kami mendapat informasi bahwa kampus UIMP berada di gedung lantai 7. Setelah itu kami langsung naik lift dan menuju ke lantai tersebut.
Begitu sampai di lantai 7, dibukanya pintu lift mencerminkan suasana tenang dan damai.
Ada toilet di sisi kanan. Sedangkan di sebelah kiri terdapat ruang kantor bernama Voffice dengan pintu kaca di depannya.
Kami tidak menemukan tanda bertuliskan kampus UIMP di lantai ini. Jadi kami bertanya kepada pekerja kantor Voffice. Dengan ramah ia langsung membenarkan bahwa kantor tersebut adalah tempat UIMP.
Tidak terlihat aktivitas belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa seperti di universitas pada umumnya, melainkan sebuah kantor.
Tentu saja pegawai tersebut mengatakan bahwa kantor tersebut adalah UIMP Thailand, namun hanya untuk korespondensi atau administrasi.
“Oh, kalau di sini hanya untuk korespondensi ya. (Kampus dan mahasiswa) tidak ada,” kata pegawai itu.
Namun pegawai tersebut enggan memberikan keterangan lebih lanjut dan meminta tim TribuneNews menghubungi langsung UIMP. Mengaku tak punya izin, kantor kampus Institut Manajemen Profesi Universal (UIPM) menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada artis Rafi Ahmed di lantai 7 Plaza Samrekon Bekas Jawa Barat, Selasa. 8/10/2024). (geosurvey.co.id/Abdi Raanda Shakti)
Misteri keberadaan kampus UIMP akhirnya terkuak. Staf Humas dan Ahli UIPM Indonesia Profesor Aggusdin membenarkan, lokasi Plaza Samrekon Bekasi hanya untuk proses administrasi dan pertemuan. Ia membantah UIMP disebut sebagai kampus di Indonesia.
Kantor ini berlokasi di Bekashi, Jawa Barat dan diakui sebagai Pusat Organisasi Non-Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN ECOSOC).
Ia juga membantah UIMP disebut sebagai universitas abal-abal karena masih mendidik mahasiswanya dengan sistem online.
“Sistem kami bukan kampus offline, tapi sistem online,” kata Agusdin kepada tribunenews.com.
Agusdin mengatakan, tidak ada mahasiswa yang datang belajar luring seperti perguruan tinggi lain karena UIMP tidak mendapat izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Mahasiswa Indonesia yang belajar di UIMP selanjutnya akan dikirim ke luar negeri sesuai lokasi UIMP.
“Di Indonesia mereka tidak memberi kami pendidikan tinggi, kami tidak punya kurikulum (prod), sehingga kami tidak punya hak untuk belajar di Indonesia,” kata Agusdin.
Kendati demikian, Agusdin mengatakan pengurus UIMP Indonesia telah mengunjungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin (7/10/2024) untuk mengklarifikasi dugaan kampus ilegal tersebut. Dugaan politisasi
Agusdeen sendiri mempertanyakan mengapa gelar doktor kehormatan yang diberikan kepada Rafi Ahmed oleh UIMP Thailand masih dalam tahap peninjauan. Gelar tersebut bukan hanya milik Rafi Ahmed yang kuliah di UIMP.
Gelar ini diberikan karena UIMP melihat Rafi Ahmed telah puluhan tahun berkarir di dunia hiburan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Ia justru mempertanyakan mengapa perguruan tinggi di Indonesia tidak melihat hal tersebut dan membuat heboh ketika Rafi mendapat gelar doktor kehormatan dari universitas luar negeri.
Ia lantas menduga keributan itu akibat politisasi. Rafi Ahmed belakangan mulai terjun ke dunia politik dan disebut-sebut cukup dekat dengan Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto.
“Kenapa bikin masalah? Kalau mau bikin masalah, repot saja dengan Dr Honoris Casa MW, Dr Honoris Casa, para pejabat tinggi ini, jadi itu hal yang lumrah,” ujarnya. Postingan media sosial yang mengunggah foto Rafi Ahmed menerima gelar doktor kehormatan atau akta kehormatan dari Profesor Kanoksak Likitprivan dari Institut Manajemen Profesional Universal (UIPM) Thailand belum dihapus. (Instagram @raffinagita1717)
Kontroversi pemberian gelar doktor kehormatan kepada Rafi Ahmed dari UIMP Thailand pertama kali diberitakan pada Jumat, 27 September 2024 melalui unggahan foto dan video berisi informasi atau caption di akun Instagram miliknya, @raffinagita1717.
Rafi Ahmed memegang gelar dalam Manajemen Acara dan Pengembangan Digital Global.
Sebelumnya ia menyematkan unggahan penghargaan gelar tersebut di bagian atas agar lebih mudah dilihat.
Meski penganugerahan gelar doktor kehormatan tersebut menuai perdebatan dan kontroversi, namun gambar dan video terkait belum dihapus dari akun media sosial Rafi Ahmed.
Pantauan TribuneNews pada Rabu (9/102024) pukul 20.20 WIB, foto dan video yang diunggah tersebut masih ada di akun Instagram @raffinagita1717. (Jaringan Tribun/ABD/Koz)