geosurvey.co.id – Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 9 Page 128 Tugas Silabus Mandiri 3 Ulama Usmani.
Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 128 Silabus Merdeka dapat dilihat pada Pendidikan Agama Islam dan Karakter Perguruan Tinggi/MTs Kelas 9 BAB 5 Kajian Peradaban Kesultanan Utsmaniyah.
Berikut ini akan dijelaskan kunci jawaban Belajar Mandiri PAI Kelas 9. Tugas 3 Ulama Kesultanan Utsmaniyah.
Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Silabus Belajar Mandiri dapat diserahkan kepada orang tua atau wali untuk remediasi pembelajaran. Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 128 Program Studi Mandiri
Acara 3
Pada masa Kesultanan Utsmaniyah banyak perpustakaan yang didirikan dan banyak buku yang dikumpulkan, bahkan pada masa ini banyak lahir cendekiawan muslim. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih dapat dirasakan dan dijadikan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diskusikan dengan teman-temanmu di kelompokmu beberapa contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Ottoman, serta tokoh dan karya mereka! Dikoreksi: 1. Ali Kushji.
Ali Qushji (1403-1474) adalah seorang ahli astronomi, matematika, fisika dan teologi Kekaisaran Ottoman. Beliau adalah seorang sarjana Persia-Turki yang diakui atas kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat Islam, khususnya astronomi dan matematika. Bidang keahlian: Astronomi
Ali Qushji adalah salah satu astronom terhebat pada masanya. Ia bekerja di Observatorium Samarkand dan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan astronomi. Ia juga dikenal karena studinya tentang tata surya, gerak planet, dan penerapan teori heliosentris dalam konteks ilmiah pada masanya. Salah satu karyanya yang terkenal berkaitan dengan model Alam Semesta dan pergerakan planet, serta pengenalan beberapa konsep baru untuk mengamati dan menghitung posisi benda langit. Matematika
Di bidang matematika, Ali Kushji menulis berbagai karya tentang geometri, aljabar, dan teori bilangan. Ia juga berkontribusi terhadap pengembangan teori bilangan dan menggunakan metode matematika untuk menganalisis fenomena astronomi. Filsafat dan logika
Sebagai seorang filsuf, Ali Kushji banyak berpartisipasi dalam diskusi tentang metafisika, logika dan epistemologi. Ia juga mencoba mengintegrasikan filsafat Yunani, khususnya pemikiran Aristotelian, dengan tradisi ilmiah Islam. Dalam hal ini, ia mencoba menjelaskan dan mengembangkan teori-teori yang lebih abstrak dan konseptual terkait alam semesta dan keberadaannya. Karya/Jasa: “Miftah al-Ulum” (Kunci Ilmu) “Risalat fi al-Miyar” (Risalah tentang Takaran Ukur) “Tahrir al-Majisti” (Tafsir Almagest) Tafsir karya Ptolemy 2. Taqi ad-Din
Taqi ad-Din Muhammad ibn Maruf (1526-1585) adalah seorang ilmuwan, insinyur, dan filsuf Muslim terkemuka di Kesultanan Ottoman. Ia dikenal atas kontribusinya di berbagai bidang seperti astronomi, matematika, teknik, fisika, dan teknologi mekanik. Bidang keahlian: Astronomi
Taqi ad-Din adalah salah satu astronom terkemuka pada masanya. Pada tahun 1577, ia mendirikan Observatorium Taqi al-Din di Istanbul, yang merupakan salah satu observatorium tercanggih di dunia Islam pada saat itu. Karyanya yang paling terkenal di bidang ini adalah The Tree of Higher Knowledge, di mana ia menyusun tabel astronomi dan mengembangkan instrumen yang lebih tepat untuk mengukur pergerakan bintang.
Mekanika dan teknik mesin
Taqi ad-Din sangat tertarik dengan mesin dan otomasi. Ia menulis sebuah karya berjudul “Metode Sublime Mesin Spiritual”, yang menjelaskan berbagai jenis mesin, termasuk pompa air, jam mekanis, dan berbagai alat penggerak. Salah satu inovasinya yang terkenal adalah pengembangan mekanisme jam tiga cabang yang presisi, yang diklaimnya lebih baik daripada jam Eropa pada masa itu. Optik
Di bidang optik, Taqi ad-Din menulis tentang pembiasan cahaya dan berbagai fenomena optik lainnya dalam karyanya “Kitab Cahaya Mata”.
Dia adalah salah satu ilmuwan pertama yang mendeskripsikan fenomena pembiasan dan penggunaan lensa untuk memperbesar objek. Matematika
Taqi ad-Din juga memberikan kontribusinya dalam bidang matematika, khususnya bidang aritmatika dan geometri. Dalam beberapa risalah matematika, ia menyempurnakan metode komputasi yang dapat diterapkan pada astronomi dan fisika.
Teknik pertanian dan hidrolik
Ia juga mempelajari penggunaan kincir air dan mesin hidrolik di bidang pertanian, mengembangkan teknologi yang membantu meningkatkan efisiensi irigasi dan pertanian di era tersebut. Pekerjaan/Jasa: “Al-Kawakib ad-Durriyya fi Wadh al-Bankamat ad-Davriyya” “Sidrat Muntaha al-Afkar fi Malakut al-Falak ad-Dawar” 3. Ibrahim Efendi Al-Zighetwari Tezkirechi
Ibrahim Efendi al-Zigetvari Tezkireci adalah seorang spesialis farmasi tradisional atau farmakologi Islam yang hidup pada abad ke-17 di Kesultanan Ottoman.
“Tezkirechi” berarti “penulis atau penyusun daftar” dalam konteks karyanya yang bertujuan mengumpulkan dan merangkum informasi.
Nama “Al-Zigetváry” mengacu pada tempat asalnya, Zigetvár, yang sekarang berlokasi di Hongaria. Bidang keahlian:
Bidang keahlian utama Ibrahim Efendi adalah pengembangan dan dokumentasi berbagai bahan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional pada masanya. Pekerjaan/Layanan:
Ia terkenal dengan mahakaryanya yang berjudul “Tezkire-i Shifa” yang secara harfiah berarti “Daftar Penyembuhan”.
Karya ini merupakan buku farmasi yang berisi daftar tumbuhan, bahan tumbuhan, mineral dan bahan alami lainnya yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan.
Buku tersebut ditulis dalam bahasa Turki Ottoman dan berisi informasi bagaimana ramuan tersebut dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. 4. Serafeddin Sabunjoglu
Serafeddin Sabuncuoğlu adalah seorang dokter dan ahli bedah terkenal dari Kekaisaran Ottoman yang hidup pada abad ke-15.
Beliau adalah salah satu pionir di bidang bedah dan kedokteran di dunia Islam.
Sabuncuoglu lahir di Amasya, Anatolia, sekitar tahun 1385. Bidang spesialisasi:
Ia terkenal karena kontribusinya dalam bidang bedah, di mana ia menyempurnakan dan mengembangkan teknik bedah yang digunakan pada masanya. Pekerjaan/Layanan:
Karya Sabuncuoglu yang paling terkenal adalah Cerrahiyetu’l-Haniye (Bedah Kerajaan), selesai pada tahun 1465. Ini adalah salah satu teks bedah pertama dalam bahasa Turki dan di dalamnya ia menulis tentang berbagai teknik bedah, instrumen dan prosedur yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan penyakit. cedera.
Buku ini unik karena selain teksnya, juga terdapat ilustrasi yang menunjukkan prosedur pembedahan yang dilakukan, yang jarang terjadi pada saat itu.
Serrahiyetu’l-Haniye mencakup lebih dari 140 ilustrasi yang menunjukkan teknik yang sangat spesifik seperti amputasi, pengangkatan tumor, pengobatan patah tulang, dan operasi wajah.
Sabuncuoğlu menggabungkan pengetahuan para dokter kuno, termasuk ahli bedah Islam terkenal seperti Al-Zahrawi (Abulkasis), dan mengadaptasinya dengan teknik dan inovasi baru yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan medis Kekaisaran Ottoman.
Ia juga berfokus pada anestesi dan teknik untuk mengurangi rasa sakit pasien selama operasi. 5. Meshur Sieh Dede
Penyair sufi terkenal dan tokoh mistik dari Turkiya.
Dia hidup di bawah kekuasaan Kesultanan Ottoman. Bidang spesialisasi:
Dikenal sebagai orang yang sangat tertarik pada spiritualitas dan sastra sufi. Pekerjaan/Layanan:
Salah satu karya utama yang dikaitkan dengannya adalah kumpulan puisi mistik dan puisi yang banyak mengandung nilai-nilai sufi dan hikmah moral.
Puisinya biasanya bertema cinta ilahi, pencarian makna hidup, dan kebijaksanaan sehari-hari.
Selain itu, puisi-puisinya juga kerap mencerminkan kedekatan hubungan antara Tuhan dan hamba-Nya, menggunakan bahasa simbolik dan sarat makna tersembunyi, khas sastra sufi.
Meski karyanya tidak seluas karya penyair sufi besar lainnya, puisi Meshur Sheikh Dede dihormati dalam tradisi sufi dan sering dibacakan pada upacara atau pertemuan spiritual di Turki.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya untuk membantu orang tua dalam mendidik anaknya.
Sebelum beralih ke kunci jawaban, siswa harus menjawab sendiri terlebih dahulu kemudian menggunakan artikel ini untuk mengoreksi pekerjaannya.
(geosurvey.co.id/Muhammad Alvian Fakka)