geosurvey.co.id, JAKARTA – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) terus melanjutkan pertumbuhan positif pangsa pasar mobil Isuzu di tengah lesunya pasar mobil nasional. Pertumbuhan ini menunjukkan kuatnya kepercayaan konsumen terhadap layanan purna jual Isuzu.
Sejak awal tahun hingga akhir kuartal III (Januari-September 2024), penjualan ritel mobil turun signifikan, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Penjualan eceran terdaftar mobil sebanyak 657.223 unit. Jumlah tersebut turun 11,9 persen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun 2023 sebanyak 746.246 unit.
Dari penjualan tersebut, segmen truk mengalami penurunan sekitar 20 persen dari 59.603 unit menjadi 47.754 unit pada Januari-September 2024.
Dalam periode ini, pangsa pasar Isuzu bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Pada akhir kuartal ketiga tahun 2024, pangsa pasar Isuzu dilaporkan meningkat menjadi 30,7 persen atau 3,5 persen year-on-year.
Peningkatan tersebut terjadi di seluruh segmen, seperti truk ELF yang meraih pangsa pasar 27,6 persen atau 1,9 persen, disusul truk Giga dengan kenaikan 20,5 persen atau 3,7 persen yang merupakan nilai tertinggi Isuzu. Pickup Traga yang mencapai pertumbuhan 45,9 persen atau 6,3 persen year-on-year pada tahun 2023.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan konsumen, inilah misi Isuzu sebagai mitra sejati, perjalanan sejati,” kata Kepala Departemen Strategi Bisnis IAMI Atias Asril kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/6). /) 2024) pada sore hari.
Attias optimis pertumbuhannya tidak akan besar, namun jika komoditas membaik maka pasar bisa tumbuh lebih jauh. Sejauh ini Isuzu terus fokus memperkuat layanan purna jual dengan menambah layanan Isuzu Mobile Workshop (BIB) 24 jam dan mekanik di lokasi. Isuzu saat ini memiliki 150 BIB, 140 bengkel mitra, 49 bengkel mitra, 1.800 toko suku cadang, dan 4 gudang suku cadang di Medan, Makassar, Palembang, dan Pontianak.
Baru-baru ini, Isuzu telah memastikan keandalan kendaraannya dengan memperkenalkan program pemberian model filter baru secara gratis kepada bisnis di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan yang menghadapi kekurangan bahan bakar diesel.
Danu Kusuma Putra, Regional Manager IAMI Sumatera dan Kalimantan, mengatakan permasalahan solar retail menjadi permasalahan bagi seluruh merek kendaraan niaga yang beroperasi di Sumatera dan Kalimantan, khususnya truk Euro 4, dengan antrian panjang di SPBU dan kekurangan solar. membuat banyak pengemudi keluar dari jalan, memaksa mereka membeli solar secara eceran.
“Ini jelas merugikan badan usaha. Pemilik usaha kecil tidak mempunyai akses terhadap bahan bakar, sehingga mereka membeli bahan bakar solar secara eceran. “Yah, kualitas solar eceran kita belum tahu,” kata Danu.
Menurut Dunn, meskipun truk Isuzu bisa mengonsumsi solar B30 hingga B40, akan ada masalah jika mereka mengonsumsi solar eceran dengan campuran yang tidak diketahui.
Diakuinya, pihaknya terus menjaga loyalitas konsumen dengan pelayanan yang lebih baik. Khususnya para pebisnis berkendara dengan mobil dalam kondisi baik dan berfungsi. Hal inilah yang menjadi penopang kinerja Isuzu di Sumatera dan Kalimantan.
Tercatat pangsa pasar Isuzu Traga mencapai 43,87 persen di Sumatera dan 51,3 persen di Kalimantan. Berikutnya Isuzu Elf mencatatkan 18,08 persen di Sumatera dan 14,7 persen di Kalimantan, disusul Giga dengan pangsa pasar 7,43 persen di Sumatera dan 7,9 persen di Kalimantan.
Sementara itu, pemilik CV Barito Parahyangan Tatang, perusahaan pengangkutan bahan tambang, mengakui kualitas produk dan layanan Isuzu. Perusahaan telah menggunakan truk Isuzu selama beberapa tahun tanpa masalah. “Produknya bagus. Pelayanan purna jualnya memuaskan, sparepartnya juga cepat sampai. Meski bengkel tutup, jika ada kerusakan mekanik tetap bersedia membantu,” kata Tatang.