geosurvey.co.id – Perdana Menteri Lebanon berbicara melalui telepon dengan Perwakilan AS Amos Hochstein untuk membahas gencatan senjata dengan Israel.
Melalui panggilan telepon, Hochstein menjanjikan gencatan senjata kepada Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dalam waktu dekat.
Najib Mikati Rabu (30/10/2024) m.
Hochstein sedang dalam perjalanan ke Israel ketika dia berbicara dengan Mikati melalui telepon.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Hochstein akan melakukan perjalanan ke Israel pada hari Rabu untuk membahas persyaratan gencatan senjata dengan Hizbullah.
AS dilaporkan sedang mengerjakan proposal gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.
Proposal tersebut mencakup gencatan senjata selama 60 hari.
Kassim mengatakan usulan gencatan senjata tersebut didasarkan pada implementasi resolusi PBB tahun 2006 untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hizbullah.
Resolusi tersebut adalah Resolusi DK PBB 1701 yang menyatakan bahwa hanya Angkatan Darat Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh ditempatkan di Lebanon selatan.
Mikati mengatakan tentara Lebanon siap memperkuat kehadirannya di Lebanon selatan dan memastikan bahwa satu-satunya infrastruktur senjata dan militer di wilayah tersebut tetap berada di bawah kendali rezim. Naeem Qasim menginginkan gencatan senjata hanya melalui kesepakatan
Pemimpin baru Hizbullah, Naim Qasim, mengatakan dia hanya akan menyetujui gencatan senjata dengan Israel jika Zionis menyetujui persyaratannya.
“Jika Israel memutuskan untuk mengakhiri serangan itu, kami katakan kami akan menerimanya, tapi kami pikir itu adil dan pantas,” kata Qasim.
Meski ada kemungkinan gencatan senjata, Qasim menegaskan partainya tidak akan memohon padanya.
Namun Hizbullah tidak meminta gencatan senjata, tambahnya.
Menurutnya, saat ini baik partainya maupun Israel tidak membahas gencatan senjata.
Hingga saat ini belum ada usulan gencatan senjata.
“Kami juga bisa mendiskusikan proposal yang diterima Israel,” ujarnya.
Qassim menuntut agar Israel segera meninggalkan Lebanon.
Qasim berkata: “Keluarlah dari tanah kami untuk meringankan beban kami.”
Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya akan mengakhiri serangannya terhadap Israel jika ada gencatan senjata di Gaza.
(geosurvey.co.id/Farrah Putri)