TribuneNews.com – Militer Israel (IDF) berencana menyerang beberapa orang di Lebanon, termasuk al-Qard al-Hassan, di tempat yang diyakini merupakan kantor keuangan terkait Hizbullah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Israel Daniel Hajri memerintahkan warga Lebanon untuk meninggalkan daerah tersebut.
Daniel Hungari dalam jumpa pers, Minggu (20/10/2024) malam mengatakan, “Kami akan menyerang beberapa orang dalam beberapa jam ke depan.
“Dalam beberapa jam ke depan, kami akan memperingatkan warga Lebanon di Beirut dan wilayah lainnya untuk meninggalkan wilayah yang mendukung aktivitas Hizbullah,” lanjutnya.
Seorang pejabat intelijen Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang berbagai cabang lembaga keuangan Hizbullah, termasuk al-Qurd al-Hassan.
Menurut laporan Al Arabi, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai wilayah sasaran.
Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), menjatuhkan sanksi pada tahun 2007 setelah Hizbullah digunakan sebagai kedok untuk mengatur aktivitas keuangan Hizbullah dan akses terhadap perekonomian dunia.
Sehari lalu, Israel melancarkan serangan besar-besaran di beberapa tempat di selatan Beirut.
“Serangan itu menargetkan beberapa depot senjata Hizbullah dan pusat intelijen Hizbullah,” kata militer Israel.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung kelompok perlawanan Palestina Hamas dan berperang dengan Otoritas Palestina di perbatasan antara Lebanon selatan dan Israel utara.
Hizbullah berjanji jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, maka mereka akan berhenti berperang dengan Israel.
Selain Jalur Gaza, Israel pada Senin (23/9/2024) meningkatkan ancamannya di Lebanon selatan dengan dalih menyasar Hizbullah. Jumlah korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel dengan dukungan Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa terus melanjutkan kekerasan di Jalur Gaza. Sejak Sabtu (7/10), jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 42.519 orang dan 99.637 orang luka-luka. Sejak 2023/2024 hingga Minggu (20/10/2024) dengan 1.147 orang tewas di wilayah Israel, Palestina masuk dalam daftar orang mati.
Sebelumnya, Israel mulai mengebom Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), guna mengakhiri pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel menyatakan bahwa pada akhir November 2023, setelah pertukaran 105 sandera dan 240 warga Palestina, 101 tahanan masih hidup atau mati di Gaza dan masih dalam tahanan Hamas.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmani)
Artikel lain tentang konflik Palestina-Israel