Tribune News.com – Militer Israel mengaku telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sanur pada Rabu.
Pasca dugaan pembunuhan Yahya Sinwar, juru bicara militer Israel Daniel Hajri mengatakan pihaknya akan memburu beberapa pemimpin Hamas.
Tak hanya itu, ia akan mengincar keras adik Yahya Sanur, Muhammad Sanur.
Hajri dikutip oleh Times of Israel mengatakan, “Israel secara aktif mencari kakak laki-laki Hamas yang terbunuh, Mohammad Sanur, dan semua komandan militer Hamas.”
Mohammad Sanur adalah salah satu komandan senior dan mantan tentara sayap bersenjata Hamas.
Ia lahir pada tanggal 15 September 1975 di kamp pengungsi Khan Younis.
Muhammad Sanur dinilai lebih berbakat dibandingkan kakaknya Yahya.
Keahliannya tidak hanya mencakup pemahaman intelijen Israel dan taktik IDF, namun juga menyelaraskan kepentingan berbagai organisasi, seperti dikutip Jerusalem Post.
Pria berusia 49 tahun ini jarang tampil di depan umum atau berbicara kepada media.
Selama periode ini, dia menjadi target utama dalam daftar orang yang dicari Israel.
Menurut NDTV, dia berulang kali selamat dari beberapa upaya Israel untuk membunuhnya.
Israel melakukan upaya terakhir untuk membunuh Muhammad pada tahun 2021. Israel mengklaim telah membunuh Yahya Sanur
Militer Israel mengklaim Sanwar terbunuh pada Rabu (16/10/2024) di Rafah.
“Kemarin di Tel Sultan, Rafah, Yahya Sanwar ditembak oleh pejuang militer,” kata juru bicara militer Al-Arabiya Laksamana Muda Daniyal Hijri.
Menurut Daniel Hungari, tentara Israel menembaki sebuah bangunan dan menyerang tiga pejuang yang melarikan diri.
Setelah ditembak tentara Israel, kelompok tersebut terpecah.
Hajri mengklaim ketiga pejuang itu berlari ke satu gedung tempat militer Israel menembakkan drone dan tembakan.
Akibat penembakan tersebut, Sinwar mengalami luka di bagian tangannya.
Militer Israel mengklaim bahwa seorang pria, yang diduga Sunwar, pergi ke lantai dua gedung tersebut.
Tanpa henti, IDF melemparkan granat ke gedung tersebut, menghancurkan sebagian darinya.
Setelah itu, pasukan ISAF mulai menarik diri dan mengirimkan kendaraan udara tak berawak.
Drone mulai memasuki lantai dua gedung dan memperlihatkan seorang pria dengan wajah tertutup syal.
Pria ini terlihat sedang duduk di sofa.
Militer Israel mengatakan pria tersebut adalah Yahya Sanur.
Menyadari drone telah memasuki gedung, pria yang diduga Yahya Sanor itu terlihat berusaha menjatuhkan drone tersebut dengan tongkat.
Setelah penembakan dimulai, militer Israel mengaku telah mengidentifikasi jenazah Sunwar.
Al Jazeera mengutip pernyataan militer Israel: “Setelah proses identifikasi jenazah selesai, akan dipastikan bahwa Yahya Sanwar terbunuh.”
Sekadar informasi, Yahya Sanur merupakan pemimpin baru Hamas yang terpilih pada Agustus lalu.
(geosurvey.co.id/Fara Patri)
Tulisan lain yang berkaitan dengan Yahya Sanur dan Muhammad Sanur