geosurvey.co.id – Inilah penjelasan mengapa langit bisa berwarna oranye.
Langit jingga biasanya muncul saat matahari mulai terbenam.
Tepatnya, saat matahari terbenam, langit mulai terlihat merah, oranye, dan merah jambu.
Dikutip dari Travel and Leisure Saat matahari terbenam, cahaya tidak hanya merambat melalui bumi, tetapi juga melalui sebagian besar atmosfer bumi.
Hal ini menyebabkan molekul dan partikel kecil di udara mengubah arah sinar cahaya.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengapa langit berwarna oranye berikut ini:
Formasi langit oranye
Diekstrapolasi dari grid, setiap kali sinar matahari menyinari Bumi, ia mengandung panjang gelombang cahaya yang berbeda.
Gelombang cahaya ini merambat ke ruang hampa.
Ketika cahaya mencapai atmosfer bumi, gelombang cahaya menghantam partikel-partikel di udara seperti debu, tetesan air, dan kristal es.
Gelombang cahaya berukuran kurang dari 1 sepersejuta meter dan dapat memantul ke berbagai arah.
Selain itu, gelombang cahaya dapat berinteraksi dengan molekul udara kecil untuk membentuk udara.
Pada siang hari, matahari sudah berada di bawah cakrawala.
Hal ini memungkinkan lebih banyak sinar matahari melewati udara.
Pasalnya, pada siang hari matahari hanya menempuh jarak yang lebih sedikit di udara dan posisinya lebih tinggi di langit.
Ketika jalur sinar matahari cukup panjang, semua cahaya biru dan ungu terpancar dan terlihat oleh mata manusia.
Cahaya inilah yang menjadi alasan mengapa langit berwarna biru di siang hari.
Namun sayangnya, mata manusia tidak dapat melihat cahaya ungu dengan baik karena sensitivitasnya.
Setelah itu, warna biru terus dipantulkan hingga akhirnya menghilang, hanya menyisakan cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang dibandingkan merah.
Bagaimana mata manusia memandang warna kuning, oranye dan merah di langit.
(geosurvey.co.id/Enggar Kusuma)