Laporan reporter geosurvey.co.id Endrapta Pramudhiaz
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat mencuci dan memeriksa label kemasan sebelum mengonsumsi minuman anggur bersoda pala.
Dulu, pala bersoda impor dikatakan terkontaminasi senyawa berbahaya, seperti di Thailand.
Namun berdasarkan hasil uji cepat residu pestisida terhadap 350 sampel buah anggur yang dilakukan Badan Pangan Daerah, anggur pala bersoda yang beredar di Indonesia dinyatakan aman.
Hasilnya menunjukkan 90 persen sampel negatif, sedangkan 10 persen sampel ditemukan positif pada kadar rendah di bawah batas residu maksimum (MRL).
Bapanas kemudian juga melakukan uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel wine tersebut.
Hal ini menghasilkan terdeteksinya 219 senyawa negatif, dan 21 senyawa mengandung residu pestisida, namun masih jauh di bawah BMR.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut juga disebutkan bahwa di Thailand tidak ada senyawa berbahaya seperti yang diduga dalam laporan tersebut, yaitu klorpirifos dan endrin aldehida.
Meski sudah diuji keamanannya, Manajer Bapanas Arief Prasetyo Adi tetap mengimbau masyarakat untuk mencuci buah anggur sebelum memakannya.
Tindakan ini sangat penting untuk mengurangi risiko masih adanya kontaminan lain pada permukaan buah, mengingat anggur merupakan komoditas yang dapat dimakan langsung tanpa dikupas, kata Arief dalam konferensi pers bersama BPOM dan Karantina Indonesia. Agensi di Jakarta, Senin (11/04/2024).
Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti praktik keamanan pangan seperti membaca label dan memilih barang yang memiliki izin edar serta berhati-hati sebelum membeli.
Pada tahun 2023 Perusahaan no. 1 pada Label Pangan Segar Badan Pangan Nasional mewajibkan adanya informasi pada kemasan untuk menjamin pangan segar aman untuk dikonsumsi.