Reporter Tribune.com, Reena Ayu melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Program Gizi Pangan Gratis (MBG) akan dimulai pada 2 Januari 2025.
Pada tahap awal ini, sekitar 15-20 juta anak akan menjadi sasaran berdasarkan alokasi anggaran RAPBN 2025 sebesar Rp71 triliun.
Andresta Meliala, kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu di Universitas Gaza Mada (UGM), mengatakan program ini perlu berkolaborasi dengan berbagai kelompok dan pemangku kepentingan agar dapat berfungsi secara efektif.
Instansi seperti TNI dan Polri terlibat
Mereka diketahui memiliki jaringan yang erat dengan masyarakat di daerah terpencil, yang dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan nutrisi.
“Ada instansi seperti TNI/Polri, di sisi lain ada titik-titik yang lebih dekat dengan masyarakat,” jelasnya di Jakarta, Senin (11/4/2024).
Staf ahli Kepala BGN Ike Tanjiha mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kodim di berbagai bidang.
CODIM mempunyai peran strategis dalam membantu penyaluran di daerah-daerah yang sulit dijangkau, khususnya daerah terpencil dan daerah 3T (terdepan, terluar dan miskin).
Selain anak sekolah, sasaran penggunanya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak kecil, dengan sistem dapur umum yang mampu melayani 2.500 hingga 3.000 anak di setiap unit layanan.
Program MBG telah memasuki masa uji coba oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang saat ini dilaksanakan di 80 lokasi di Indonesia.
Melalui kerjasama lintas sektor ini, kami berharap program pemerintah Provo-Gibran dapat memperkuat status gizi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan gizi.