Laporan reporter geosurvey.co.id, Ismoyo
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Pertanian (Sekarang) Andi Amran Sulaiman mengambil tindakan tegas terhadap pejabat Kementerian Pertanian yang meminta pendanaan kepada pengusaha yang ingin mengikuti proyek tersebut.
Amran mengaku mengetahui pejabat Kementerian Pertanian itu meminta fee atau komisi hingga 25 persen dari proyek dimaksud.
“Tadi malam saya mendapat laporan dari seseorang yang tidak bisa saya sebutkan namanya, yang menyebutkan ada pegawai Kementerian Pertanian dari luar negeri yang meminta proyek, kemudian Kementerian Pertanian meminta fee 25 persen,” kata Amran. saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Lanjut Amran, langsung memanggil orang tersebut untuk dimintai keterangan.
Setelah Amran melanjutkan penelitian barunya, ia menemukan biaya proyek yang dimaksud mencapai sekitar Rp 10 miliar.
Dengan adanya informasi tersebut, Amran langsung menindaklanjutinya, yakni mencopot pejabat yang terlibat.
Disebutkan ada 3 Kementerian Pertanian yang terlibat dalam kasus ini. Lokasinya sama dengan Eselon 2 dan Eselon 3.
Amran memastikan akan memantau permasalahan tersebut. Sejauh ini polisi telah mengambil tanggung jawab dalam kasus ini.
“Setelah kami telepon mungkin 5 menit, kami minta. Kami terima sekitar 10 miliar riyal. Dan itu dari polisi,” jelas Amran.
“Kita pantau, hari ini yang bersangkutan kita copot, kalau tidak aktif bisa dipecat, kita lakukan,” jelasnya.
Amran memastikan pihaknya akan terus menindak tegas para pekerjanya jika meminta biaya pembelian proyek tersebut.
Singkatnya, tidak ada kompromi bagi koruptor di Kementerian Pertanian selama kita ditunjuk di sini, kata Amran.
“Tidak ada kompromi bagi beliau seperti dulu saat kita mengabdi selama 5 tahun,” tutupnya.