Reporter geosurvey.co.id Namira Yunia melaporkan
geosurvey.co.id, WASHINGTON – Sebagian besar saham terkemuka Amerika Serikat (AS) dibuka pada rekor tertinggi pada awal perdagangan Selasa (15/10/2024).
Kenaikan harga-harga di AS dipimpin oleh S&P 500 ( .SPX ), yang naik 44,82 poin, atau 0,77 persen, menjadi 5.859,85, mencetak rekor tertinggi untuk minggu ini.
Kenaikan serupa juga terjadi di Nasdaq Composite ( .IXIC ), yang bertambah 159,75 poin, atau 0,87 persen, menjadi 18.502,69. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 201,36 poin, atau 0,47 persen, menjadi 43.065,22, menurut data Yahoo Finance.
Peluang ini disebabkan oleh aktivitas investor yang membeli sektor teknologi antara periode pelaporan tahun fiskal ketiga 2024 dan data ekonomi penting pada minggu ini.
Melalui aktivitas perdagangan tersebut, indeks industri semikonduktor naik 1,8% ke level tertinggi dalam 2 bulan terakhir, memimpin Arm Holdings naik 6,8% dan Nvidia naik 2,4% ke level tertinggi.
Setelah itu, indeks teknologi informasi seperti saham Alphabet, Apple, Microsoft dan Tesla mencapai 1,6% dengan pertumbuhan 0,6%.
Meskipun sebagian besar saham Wall Street mencatatkan lonjakan tajam, investor akan mewaspadai risiko dan ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November.
Ketidakpastian ini dikhawatirkan dapat menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi, ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Federal Reserve, dan eskalasi permasalahan geopolitik di Timur Tengah.
Untuk meredakan kekhawatiran investor, pada awal pekan lalu, dua juru bicara Federal Reserve memberikan indikasi bahwa suku bunga akan diturunkan di masa depan.
Ceritanya dimulai dengan Neil Keshkari, presiden Federal Reserve Minneapolis, yang mengatakan bahwa ia melihat penurunan suku bunga di masa depan ketika inflasi mendekati target bank sentral.
Menurut Keshkari, Ketua Federal Reserve Christopher Waller telah menyerukan penurunan suku bunga lebih lanjut di masa depan.