geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan Indonesia sangat serius dalam memerangi tuberkulosis (TB). Sebab TBC merupakan penyakit menular mematikan yang lebih mematikan dibandingkan Covid-19.
“Ketika saya mengetahui tentang TBC, saya sangat terkejut karena TBC telah membunuh lebih dari 1 miliar orang di dunia sejauh ini. Artinya, TBC membunuh lebih banyak orang dibandingkan COVID-19,” kata Budi, seperti dikutip dari situs resmi TBC. .Kementerian Kesehatan, pada Rabu (13/11/2024).
Di Indonesia, angka kematian akibat TBC mencapai 136 ribu orang setiap tahunnya, yang berarti 1 orang meninggal karena TBC setiap 5 menit. Sedangkan jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia diperkirakan mencapai 1 juta kasus.
Namun, saat Budi menjadi Menteri Kesehatan pada 2020, yang diketahui hanya 400 ribu kasus penyakit tersebut. Budi mengatakan deteksi TBC mirip dengan deteksi Covid-19.
Dengan kata lain, jika tidak diperiksa, dideteksi, dan dilaporkan, jumlahnya terlihat rendah. Oleh karena itu, pasien TBC tidak dilaporkan dan mungkin menyebarkan infeksi karena tidak diobati.
Komitmen Indonesia dalam memerangi tuberkulosis (TB) ditunjukkan dengan perbaikan sistem deteksi dan pelaporan, sehingga menghasilkan notifikasi kasus tertinggi sepanjang sejarah sejak tahun 2022.
Dari perkiraan satu juta kasus tuberkulosis di Indonesia, jumlah kasusnya meningkat signifikan, dengan 724.309 kasus terdeteksi pada tahun 2022. Pada tahun 2023, jumlah kasus yang terdeteksi terus meningkat hingga mencapai 821.200 kasus. Dan pada bulan September tahun ini saja, 627.797 kasus terdeteksi.
Target Budi adalah mendeteksi 1.035.000 kasus tuberkulosis pada tahun 2025. Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus yang terdeteksi, pemerintah juga meningkatkan pengobatan dan menggalakkan penggunaan vaksin tuberkulosis.
Oleh karena itu Indonesia sangat agresif dalam memperkenalkan regimen baru yang dapat mempersingkat waktu pengobatan sehingga lebih cepat, mudah dikunyah, dan tidak menimbulkan efek samping, lanjutnya.
Peningkatan jumlah kasus yang terdeteksi juga dibarengi dengan peningkatan jumlah kasus yang dirawat. Pada tahun 2021, sebanyak 403 ribu kasus TBC terobati, meningkat signifikan pada tahun 2022 menjadi 635 ribu, dan pada tahun 2023 sebanyak 722 ribu.
Pada September tahun ini, 539 ribu kasus telah ditangani. Budi mengatakan Indonesia juga agresif dalam mempercepat uji klinis vaksin tuberkulosis baru. Ia pun berharap vaksin TBC bisa diluncurkan pada tahun 2029.