geosurvey.co.id – Status INEOS sebagai salah satu otoritas di Manchester United membuat mereka bisa mengambil keputusan penting terhadap tim.
Belakangan ini mereka berani mengambil keputusan besar terkait manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson (SAF).
INEOS telah memutuskan bahwa Manchester United tidak akan memperbarui posisi Sir Alex Ferguson sebagai duta klub.
Dikutip Express, keputusan itu diambil setelah pemilik INEOS Sir Jim Ratcliffe mengadakan pertemuan dengan SAF.
Pada akhirnya, kesepakatan pemutusan kontrak dicapai oleh Sir Jim Ratcliffe dan Sir Alex Ferguson.
Sekadar informasi, SAF bertindak sebagai duta klub tak lama setelah ia memutuskan pensiun sebagai pelatih.
Tepatnya pada Oktober 2013, ia ditunjuk sebagai duta klub oleh Keluarga Glazer.
Sejak itu, ia memperoleh gaji tahunan sebesar £2,16 juta.
Hal tersebut dinilai tidak sehat oleh Ratcliffe dan INEOS yang saat ini tengah melakukan pembersihan di Old Trafford. Sir Alex Ferguson dan Rafael da Silva (instagram/orafa2)
Dikutip Daily Mail, INEOS disebut telah memecat 250 stafnya yang bekerja di Manchester United.
Selain itu, INEOS juga banyak memangkas biaya klub lainnya.
Diumumkan bahwa INEOS tidak lagi mengizinkan operator klub menggunakan kartu kredit klub seperti sebelumnya.
Pihak Sir Jim Ratcliffe juga membatalkan agenda pesta Natal staf yang biasa.
Adapun Sir Alex Ferguson masih diperbolehkan ke Old Trafford untuk menonton Manchester United.
Pemutusan kontrak Sir Alex mungkin tak jauh dari permasalahan yang berujung pada terpuruknya manajer Manchester United saat ini, Erik ten Hag.
Seperti diketahui, posisi Ten Hag semakin terguncang setelah MU mendapat hasil inkonsisten di laga-laga terakhirnya.
Mengutip Manchester Evening News, jajaran direksi klub menggelar pertemuan membahas nasib pelatih asal Belanda itu.
Di sisi lain, Erik ten Hag masih sangat yakin posisinya sangat aman.
Ten Hag juga sesumbar tentang kedekatannya dengan INEOS.
Menurut ten Hag, INEOS akan mengabarinya jika pelatih sedang dalam tekanan.
“Saya tidak tahu apa bedanya karena mereka seharusnya memberitahu saya,” kata Erik ten Hag.
“Kami berkomunikasi dengan sangat terbuka dan sangat transparan.”
“Menurutku setiap hari kami berbicara, jadi aku berharap bisa berbicara dengan mereka.”
“Kamu mengatakannya dengan sangat baik—kebisingan di luar.”
“Di dalam, kami sangat kecewa,” jelasnya. Kami tahu kami harus tampil lebih baik. Yang penting adalah kami harus mencetak lebih banyak gol.”
(geosurvey.co.id/Guruh)