HUKUM.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipanggil mengusut dugaan terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dan keluarga.
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi pengingat bahwa setiap orang sama di hadapan hukum, sesuai ucapan Presiden Joko Widodo, tanpa prasangka, diskriminasi, dan keterbukaan dalam penegakan hukum untuk memberantas korupsi,” ujarnya. Lingkar Madani, Ray Rangkuti, Tam Merah Putih, Jakarta Selatan.
Tak hanya Ray Rangkuti, sivitas akademika UNJ Ubedillah Badrun pun hadir; Direktur Eksekutif Kajian Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto; dan beberapa peralatan olahraga.
Kedatangan mereka untuk mendalami beberapa kejadian yang melibatkan Jokowi dan keluarga yang sebelumnya telah dilaporkan KPK kepada Direktur PLPM.
Selain itu, Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) menambahkan nama Jokowi ke dalam daftar pemimpin dunia.
Beberapa peristiwa yang diberitakan adalah pemberontakan atau sikap berpuas diri Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep PT SM, tuntutan maskapai penerbangan yang digunakan Kaesang, serta kasus Blok Medan yang melibatkan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Atas dasar itu, kami kembali ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menjalankan prosedur pemberantasan korupsi sesuai prinsip yang ditetapkan undang-undang, sesuai dengan laporan kami, katanya.
Diberitakan sebelumnya, selain Jokowi, daftar OCCRP juga mencakup Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.
Daftar finalis ini muncul setelah OCCRP meminta nominasi dari pembaca, jurnalis, juri, dan lainnya melalui situs organisasi.
OCCRP, yang berbasis di Amsterdam, Belanda, menerima lamaran melalui Google Formulir mulai 22 November 2024.
Di antara kandidat tersebut, mantan presiden Suriah, Bashar Al Assad, dinobatkan sebagai Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan dan korupsi.
Jokowi juga berbicara tentang pemilihannya sebagai pemimpin yang sangat salah menurut OCCRP.
Jokowi ingin membuktikan bahwa dirinya telah melakukan tindak pidana korupsi.
“Kekerasan itu apa? Iya betul,” kata Jokowi sambil tertawa saat ditemui di rumahnya di kawasan Banjarsari, Solo, Solo, Selasa (31/2/2024).
Namun, ia merilis sejumlah foto yang memberatkan diri sendiri tanpa bukti kuat.
“Iya apa, apalagi? Ada fitnah, banyak yang jelek. Banyak tuduhan tanpa bukti. Apa yang terjadi sekarang,” kata Jokowi.
Saat ditanya kemungkinan adanya informasi politik, Jokowi ingin informasi tersebut diberikan langsung kepada partai anggota OCCRP.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kini siapa pun boleh menggunakan kendaraan apa pun untuk mencelakainya.
“Iya tanya, tanya. Masyarakat bisa pakai mobil apa saja. Bisa pakai perusahaan publik, bisa pakai perusahaan, bisa pakai aduan, bisa bikin rencana buruk, dan melontarkan tuduhan-tuduhan negatif seperti itu,” kata Jokowi.