geosurvey.co.id – A.P.
AP mengalami luka berat akibat ditusuk anaknya di kediamannya di Kawasan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
Dalam kejadian tersebut, MAS membunuh ayahnya APV (40) dan nenek RM (69).
Saat itu, MAS mencoba membunuh ibunya dengan pisau yang diambil dari dapur.
Pisau tersebut sebelumnya digunakan untuk membunuh APV dan RM.
Namun AP diketahui berlumuran darah akibat luka tusuk.
Ia selamat setelah melompati pagar rumah agar terhindar dari kejaran putra kandungnya.
AP kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Devi mengungkapkan situasi terkini kepada AP.
Kondisi ibu anak yang berhadapan dengan hukum (MAS) ini masih di IGD, namun dalam keadaan sadar atau terjaga, ujarnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024), seperti dilansir Antara. dikutip Kompas.com.
Hingga saat ini AP masih mendapat perawatan intensif di RS Fatmavati.
AKP Nurma lantas mengajak semua pihak mendoakan AP agar cepat sembuh.
Sebab, polisi membutuhkan informasi dari AP.
Sebenarnya kami memerlukan keterangan dari ibu anak yang berhadapan dengan hukum (MAS), karena saksi di lokasi kejadian adalah ibu dari anak yang berhadapan dengan hukum, jelas Nurma. MAS berteriak menyesal
Seperti dilansir Wartakotalive.com, MAS mengaku sangat sedih dan sedih atas tindakan yang dilakukannya.
Hal itu diketahui MAS saat diperiksa petugas Polres Metro Jakarta Selatan.
Ya, yang bersangkutan sangat menyesal dan sudah beberapa kali meminta maaf, kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kompol Ade Rahmat Idnal, Senin (12/2/2024).
Menurut dia, pelakunya bukan anak-anak.
Namun, partai belum bisa merangkum secara utuh sikap bocah tersebut.
Psikolog anak dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) akan diikutsertakan dalam pesta tersebut.
Nanti psikolog forensik anak dari Apsifor akan menyimpulkan sebagai ahlinya, kata Ade Rahmat. Rumah tempat pembunuhan terjadi, di kompleks perumahan, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024). (geosurvey.co.id/Ibriza Fasti Ifhami) Ada yang berbisik-bisik
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan MAS mengaku menerima bisikan gaib pada tengah malam sebelum kejadian.
Bisikan-bisikan itu membuat MAS gelisah, tidak bisa tidur, hingga mendorongnya untuk bunuh diri.
“Iya, saat awal interogasi saya merasa tidak bisa tidur, lalu ada yang membisikinya sehingga mengganggu,” kata Gogo usai olah TKP, Sabtu (30/11/2024).
Gogo mengatakan, kedua korban diduga dibunuh saat sedang tidur.
Preman MAS itu bercerita kepada polisi, pertama kali mengambil pisau di dapur saat ayah dan ibunya sedang tidur di kamar.
“Nah, ini masih kami dalami, tapi informasi awal, kami mendapat informasi dari pelaku, ayahnya tidur dengan ibunya, dia turun ke bawah untuk mengambil pisau.
“Dia kembali ke atas dari dapur lalu pergi,” jelas Gogo.
Pelaku pertama menyentuh ayahnya.
Setelah itu, ibu yang terbangun juga ditikam oleh pelaku.
AP Ia berhasil selamat, karena tusukan preman tersebut tidak mengenai satu pun bagian tubuh korban.
Korban AP kemudian berteriak, sementara suaminya lari ke bawah untuk menyelamatkan diri.
Mendengar keributan itu, sang nenek terbangun dan meninggalkan kamar.
Sang ayah berlari ke bawah setelah neneknya keluar. “Diduga nenek tersebut juga ikut ditikam begitu keluar,” jelas Gogo.
Sekadar informasi, MAS telah ditetapkan sebagai tersangka.
MAS dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, cabang dari pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Meski berstatus tersangka, MAS tidak ditahan Rutan Polres Metro Jakarta Selatan karena masih anak-anak.
Namun MAS ditahan di rumah persembunyian di Rumah Pemasyarakatan (Bapas).
Sebagian artikel ini tayang di WartaKotalive.com dengan judul Lulus Ujian, Bocah Pembunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Teriak Penyesalan.
(geosurvey.co.id/Nuryanti) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q) (Kompas.com)
Kabar lainnya terkait bocah yang membunuh ayah dan neneknya di Jakarta