Dilansir jurnalis geosurvey.co.id, Rina Ayu
geosurvey.co.id, JAKARTA – Baru-baru ini Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengungkap alasan masyarakat Indonesia lebih memilih berobat kanker ke Malaysia dan Singapura.
Salah satunya adalah minimnya rumah sakit yang menawarkan PET atau CT scan untuk mendeteksi kanker.
Terdapat sekitar 20 rumah sakit di Malaysia yang menawarkan layanan pemindaian PET, sedangkan di Singapura terdapat 17 rumah sakit.
PET/CT scan memainkan peran penting dalam pengobatan pasien kanker.
PET/CT dapat digunakan untuk mendeteksi lesi kecil seperti metastasis atau tumor sekunder.
Deteksi ini digunakan untuk menentukan pengobatan selanjutnya bagi pasien.
Menurut Badan Kanker WHO (IARC) EHO, terdapat sekitar 20 juta kasus baru kanker di seluruh dunia, termasuk 9,7 juta kematian.
Kanker paru-paru memiliki angka kematian tertinggi (12,4%), disusul kanker payudara (11,6%), kanker usus besar (9,6%), kanker prostat (7,3%) dan kanker perut (4,9%).
Statistik kanker global ini cukup memprihatinkan karena terdapat kebutuhan mendesak akan teknologi diagnostik dan pengobatan canggih untuk meningkatkan hasil pasien.
Mengingat situasi ini, kini ada rumah sakit di Indonesia yang dilengkapi dengan mesin pemindai PET/CT modern dari Siemens Healthineers.
Alat ini membantu dalam diagnosis dini dan perencanaan pengobatan yang lebih akurat, memastikan hasil yang lebih baik bagi pasien kanker, terutama Biograph Vision Quadra pertama di Asia.
“Ini menandai era baru pengobatan presisi di Indonesia, khususnya bagi pasien kanker yang akan mendapatkan perawatan lebih baik dan personal,” kata Jusup Halimi, Presiden EMC Healthcare, saat ditemui di RS Grha Kedoya, Jakarta, Selasa (15). .Oktober 2024).
Teknologi ini dapat memberikan perhitungan akurat mengenai jumlah terapi radiofarmasi yang dapat diterapkan pada lokasi kanker.
“Pasien akan menerima diagnosis yang lebih akurat, pemindaian yang lebih cepat, dan strategi perawatan yang dipersonalisasi sejalan dengan fokus medis yang terus berkembang,” kata Alfred Fahringer, Country Director Siemens Healthineers Indonesia.