Laporan Aisyah Nursyamsi, reporter geosurvey.co.id.
geosurvey.co.id, JAKARTA – Beberapa orang tua mungkin menghadapi masalah anaknya minum di tempat tidur di malam hari.
Maka sebagian orang tua juga melakukan toilet training untuk mengatasi hal ini.
Toilet training merupakan proses anak belajar buang air kecil (BAK) dan BAB (BAB) di kamar mandi layaknya orang dewasa.
Lantas, apakah kebiasaan anak yang tidak merapikan tempat tidur atau gagal toilet training merupakan tanda adanya gangguan fisik, seperti tanda kelemahan saluran kemih?
Pakar kesehatan anak Dr Reza Fahlevi, SpA(K), menjelaskan.
Ia mengatakan, batas atas kemampuan anak untuk ‘mengetahui’ saat tidak merawat tempat tidur adalah pada usia 5 tahun.
Namun, di luar itu, bayi Anda masih belum bisa menggunakan toilet seperti orang dewasa. Hal ini menandakan ada yang tidak beres pada tubuh anak.
“Yang perlu kita khawatirkan adalah masalah urologi atau kondisi yang kita sebut neuroleptik,” ujarnya dalam media briefing bertajuk: Mengenalkan Toilet Training pada Anak yang berlangsung pada Selasa (24/12/2024).
Jika seorang anak di atas 5 tahun masih mengompol setelah pelatihan toilet, Tersangka mungkin menderita beberapa kondisi medis
Oleh karena itu, para orang tua disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
“Sebaiknya tanyakan kepada dokter anak untuk mengetahui kekuatan otot kandung kemih. Kalau usianya kurang dari 2 tahun, kebocoran masih sangat sering terjadi,” tegasnya.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa kekuatan otot kandung kemih.
Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah memang ada masalah atau tidak.
“Tapi kalau misalnya antara 2 tahun sampai 5 tahun, kadang-kadang masih muncul. Itu masih wajar,” tutupnya.