Laporan reporter geosurvey.co.id, Endrapta Pramudhiaz
geosurvey.co.id, BANYUWANGI – PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA), akan mengoperasikan tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia.
Tambang ini terletak di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
General Manager Operasi sekaligus Kepala Teknik Pertambangan (KTT) PT BSI, Roelly Fransza menjelaskan, proyek ini masih dalam tahap kajian.
“Kami di sini sangat berhati-hati dalam melakukan eksplorasi, terutama penambangan bawah tanah. Ini tentu saja bagian dari transisi dari penambangan terbuka ke penambangan bawah tanah,” ujarnya kepada awak media di tambang emas di Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu. (26/10/2024).
Menurut Roelly, tambang bawah tanah ini merupakan salah satu deposit tembaga terbesar di dunia, sebanding dengan tempat lain seperti Batu Hijau dan Freeport di Papua.
Mengenai waktu dimulainya penambangan bawah tanah, Roelly memperkirakan bisa dimulai setelah berakhirnya penambangan permukaan pada tahun 2029.
Namun, dia tidak menutup kemungkinan proyek tersebut akan dimulai lebih awal.
“Kalau bisa lebih cepat kenapa tidak? Ini kan inisiatif nasional,” kata Roelly.
Kemungkinan efek samping dari penambangan tembaga ini juga menjadi bagian dari penelitian yang sedang dilakukan saat ini.
Dari hasil uji awal, pada puncak produksi, Proyek Tembaga Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ton emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.
Sekitar 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) telah diinvestasikan sejauh ini sementara penyelidikan sedang berlangsung.
Pendanaan untuk operasi tersebut masih dalam pertimbangan, namun diperkirakan membutuhkan 1 miliar dolar AS pada tahun pertama.
Selain itu, Proyek Tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu cadangan tembaga belum ditambang terbesar di dunia dan berada di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit.
Pada Maret 2024, perkiraan sumber daya mineral (MRE) terbaru proyek melaporkan peningkatan jumlah sumber daya mineral yang teridentifikasi.
Total sumber daya mineral meningkat 1,706 juta ton, dan sumber daya tambang meningkat 442 menjadi 755 juta ton.
Dari semula 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ton emas, kini menjadi 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ton emas.
Dengan beroperasinya Proyek Tembaga Tujuh Bukit, maka akan menjadi tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia dan dapat meningkatkan produksi tembaga Indonesia sebesar 10-15 persen.