Kata wartawan geosurvey.co.id, Fauzi Alamsiah
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Putra Vox Muta Band, Kaisar Akira Ayman diterpa ombak kencang di Pantai Kelingang, Nusa Penida, Bali.
Kaisar Akira Eman tersapu ombak yang bermain di pantai.
Pada masa Kaisar Akira Ayman, putra Vox Muta Band memanggil temannya untuk membantunya.
Kapolsek Klang Raja, Bali, Iptu Agus Widiono, Sabtu (2/11/2024), mengutip YouTube CumiCumi, “Korban sempat meminta pertolongan dan didengar oleh salah satu temannya, Fadel.
Teriakan minta tolong sang kepala suku terdengar oleh temannya. Namun sayangnya hal itu tidak bisa ditolong lagi.
Karena raja tersapu ombak ke pantai.
Fadel berusaha menolong korban, namun korban terseret ombak dan akhirnya tidak dapat dijangkau oleh teman-temannya, kata Agus.
Karena itu, raja tersapu ombak yang kuat.
Jenazahnya ditemukan sehari setelah kejadian.
“Setelah itu, kelompok korban atau temannya melapor ke Polsek Nusa Penida,” ujarnya.
Sejarah Lengkap Anak Band Vox Meta Mati, Menikmati Main di Pantai Lalu Tersapu Ombak Besar.
Kaisar Akira Ayman, putra Vox Muta Band, tenggelam di ombak pada bulan Oktober. 30 Agustus 2024 di Pantai Klungang, Nusa Penida, Bali. Tenggelam di Pantai Kelling Nusa Penida, Bali, Rabu (30/10/2024). (Instagram)
Tanggal meninggalnya Kaisar Akira Ayman diungkap oleh Direktur Humas Polda Raja Klang Bali Irjen Agus Vidyonu.
Berikut berita duka putra Wox Matta Band.
Study trip bersama rombongan sekolah, anak-anak rombongan Vox Muta bermalam di Jimbaran.
Kaisar Akira Aman sedang study tour di Bali bersama 46 rombongan dari sekolahnya di Sumidang.
Sekitar pukul 09.00 WITA, korban bernama Kaisar Akira Ayman bersama rombongan wisata 48 Jadi dari SMA IT Insan Sejahtera Sumedang berangkat ke Bali dan menginap di Jimbaran, kata Iptu Agus Vidyono. , diambil dari channel YouTube CumiCumi, Sabtu (2/11/2024).
Kemudian pukul 09.00 WIB rombongan menyeberang dari Pelabuhan Sanur menuju Nusa Penida untuk keperluan wisata.
Sesampainya di Nusa Penida, rombongan termasuk Shikar, Kaisar Akira Ayman, menuju Pantai Klanging tempat kunjungan wisatawan.
“Jadi rombongan sampai di Pantai Klingking sekitar pukul 10.20 WITA,” kata Agus Widiono.
Saat bermain di pinggir pantai, rombongan Kaisar Anak Vox Matta tersapu ombak besar.
Ada 19 orang yang pergi ke pusat wisata tersebut, terdiri dari 15 laki-laki dan 4 perempuan.
“Para siswi ini turun ke pantai bersama rombongan putra untuk bermain game,” ujarnya.
Saat sedang bermain di pantai, ombaknya sangat besar hingga mencapai tubuh raja sehingga teman-temannya tidak bisa menjangkaunya. Kemudian raja dibawa ke tepi sungai dan dibawa pergi dari daratan.
Namun saat mereka sedang bermain-main di pinggir pantai, tiba-tiba ada ombak yang sangat besar sehingga salah satu korban bernama Kaisar Akira Ayman terseret ombak, kata Agus. Vox Metaband menerima kematian putranya: Ini takdir Tuhan, jujur saya
Band Vox Muta harus meninggalkan putra mereka, Kaisar Akira Ayman, yang meninggal dunia setelah tenggelam di Pantai Kelingang Nusa Penida, Bali, pada Rabu (30/10/2024).
Vox Metaband mengatakan, kematian tragis raja dianggap sebagai tragedi yang harus ditanggapi dengan kebaikan.
“Saya jujur dengan semua ini, karena bagi saya ini sudah takdir Tuhan,” kata Wox Matta Band saat diwawancara, Jumat (1/11/2024). Di pemakaman putra drummer Matta Band, Vox – Ilustrasi Kelling Beach. (Kolase Berita Tribun, Tribun Jabar Kiki Adriana)
Vokes tidak mau menantang pihak sekolah atau teman putranya yang sedang bersama raja saat bermain air di Pantai Kelling.
“Saya tidak mau menuduh siapa pun, pihak sekolah, atau teman anak saya. Karena saya tidak punya bukti,” ujarnya.
Menurut pria bernama asli Yadi Bachmann ini, yang terpenting adalah meletakkan jenazah raja di dekat rumahnya, untuk terlebih dahulu memikirkan keberadaan putranya dan siapakah dia?
“Yang terpenting anak saya bisa pulang dan dimasukkan ke Samidang. Saya beruntung proses pemulihan jenazah anak saya bisa dilakukan dengan mudah,” ujarnya. Pemakaman penuh emosi, Vox Matta tampil perkasa.
Penabuh genderang Matta Band mengungkapkan, jenazah raja dimakamkan di dekat rumah mereka sekitar pukul 08.00 WIB, di mana banyak orang termasuk teman dekatnya datang.
Alhamdulillah pemakamannya sangat bermartabat dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan agama yang baik,” ujarnya. Yadi ‘Wox’ Bachman, Mantan Penabuh Drum Muta Band dan Istri saat pemakaman putranya, TPU Cibenda, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jumat pagi (1/11/2024) (Tribun Jabar/Kiki Andreana )
Menurut Vox Muta Band, kepergian raja yang lebih awal dipandang sebagai kematian syahid.
“Anak saya baru menginjak usia 14 atau 15 tahun. Sekarang usianya 16 tahun, artinya dia berdosa selama satu tahun dan dosanya adalah orang tuanya,” kata Vox Metaband.
“Tapi saya sebagai orang tuanya sudah memaafkannya,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar (jaringan tribunenews.com), Vox tampil tegar menghadapi kenyataan putranya, Kaisar Akira Ayman (16) dimakamkan pada Jumat (1/11/2024) pagi.
“Vox, tangkap Vox!” Ada massa yang berbisik-bisik saat pemakaman Kaisar Akira Ayman (16) di TPU Cibenda, Desa Padasuka, Sumedang Selatan, Jumat (1/11/2024) pagi.
Liriknya dikirimkan kepada mantan drummer Metaband Yadi ‘Vox’ Bachmann, ayah Eman. Anak Vox tenggelam di Laut Kelingang, Nusa Penida, Bali pada Rabu (30/10/2024).
Jenazah dibawa ke Sumidang dan dimakamkan pada Jumat (11/1/2024). Banyak orang datang ke pemakaman. Dia mengenakan pakaian hitam.
Salah satunya adalah Doni Ahmed Munir, Bupati Sumedang periode 2018-2023 dan bakal calon Bupati Sumedang pada Pilkada 2024.
Isak tangis memenuhi pemakaman. Banyak yang merasa kehilangan pemuda tersebut. Anggota keluarga dan teman dekat berduka atas meninggalnya Raja Akira Ayman.