geosurvey.co.id – Israel mengancam akan melancarkan serangan lagi jika Iran membalas serangan terbarunya.
Ancaman tersebut disampaikan juru bicara militer Israel Daniel Hagari dalam pernyataannya setelah baru-baru ini melakukan serangan terhadap Iran.
Menurut AFP, Iran akan “membayar harga yang mahal” jika memulai babak baru eskalasi.
“Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami mempunyai tanggung jawab untuk meresponsnya.”
“Pesan kami jelas: semua pihak yang mengancam Negara Israel dan mencoba menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih besar akan menanggung akibatnya,” kata Daniel Hagari, Sabtu (26/10/2024), seperti dikutip Kompas.com.
Serangan Israel ke Iran diketahui berakhir sekitar pukul 05.00 Sabtu waktu setempat.
The New York Times melaporkan bahwa serangan itu berakhir setelah Israel menyerang sekitar 20 lokasi di Iran selama beberapa jam.
Serangan yang dilakukan militer Israel adalah serangan udara.
Serangan ini merupakan respons terhadap serangan Iran baru-baru ini terhadap Israel dan warganya.
“Pesawat kami telah kembali dengan selamat. “Serangan balasan telah selesai dan misi tercapai,” tambah militer Israel. Iran mengklaim bisa menghalau serangan Israel
Angkatan udara Iran mengakui ketegangan akan meningkat jika Israel menyerang negara mereka.
“Meskipun ada peringatan sebelumnya dari pejabat Republik Iran kepada rezim Zionis ilegal untuk menghindari tindakan berani, rezim Tel Aviv menyerang beberapa fasilitas militer di provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam pada Sabtu pagi dalam peningkatan ketegangan.”
“Tindakan agresif Zionis hanya menyebabkan kerusakan terbatas di beberapa lokasi,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh MNA.
Namun Angkatan Udara Iran mengatakan pihaknya telah menangkis serangan tersebut.
Angkatan udara Iran juga mengklaim bahwa sistem pertahanan udara terintegrasi negaranya mampu menghentikan serangan tersebut.
Diketahui, pada Februari tahun lalu, Iran meluncurkan dua sistem pertahanan udara terbarunya.
Media pemerintah Iran melaporkan kepada IRNA bahwa dua sistem pertahanan udara Arman Iran dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh sedang dipertanyakan.
Sistem pertahanan anti-rudal Arman memiliki jangkauan menengah dan ketinggian tinggi, yang memungkinkan Anda mengidentifikasi target pada jarak hingga 180 kilometer.
Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani mengklaim sistem ini mampu menyerang dan menghancurkan sasaran pada jarak 120 kilometer.
Selain itu, sistem pertahanannya dapat mencapai “enam sasaran secara bersamaan”.
Sistem pertahanan “Azarakhsh” dapat dipasang pada berbagai jenis kendaraan dan “menggunakan radar, sistem kelistrikan optik, dan mesin pencari termal untuk mendeteksi dan melacak target.
Di bawah ini adalah foto-foto ketegangan antara Israel dan Iran. Kebakaran tercatat terjadi di langit di atas Teheran, Iran, menyusul ledakan pada Sabtu pagi (26/10/2024). (X) Tangkapan layar video yang menunjukkan serangan Israel ke Iran. Terjadi ledakan di langit Teheran. Pejabat keamanan mengatakan, pada Sabtu (26/10/2024), sistem pertahanan antipesawat diaktifkan untuk mencegat sejumlah sasaran di udara. (MNA/tangkapan layar)
(geosurvey.co.id/Galuh Widya Wardani/Erik S) (Kompas.com)