
Laporan Laporan Trimunnws.com, Fersrianus Wohu
TRIMIMUNNews.com, Jakarta – Anggota Silence Anggota XII, Brigade XII PCB Group, Sarna Guyoviotica dialihkan di Baku Baku, Baku Baku.
Pembicara memenangkan pembicaraan dalam percakapan keuangan, hutan, energi, dan cuci.
Iklim Indonesia Rusia menekankan dalam agenda dalam agenda di lingkungan.
“Ada posisi yang sangat penting untuk berhasil dalam agenda individu Indonesia. Dunia di dunia dengan kewajiban Indonesia terutama negara -negara maju, Selasa (11/19) / 2021).
Dia mengatakan kesulitan terbesar adalah sekarang – untuk memastikan pembiayaan yang cocok dan memadai untuk memastikan dana lunak dan kopi.
Ratan mengatakan Indonesia memperbaiki tujuan keriting untuk mengurangi gas sayuran pada tahun 2030, untuk mengurangi gas ibu hijau pada tahun 2030 pada tahun 2030.
Namun, tujuan ini membutuhkan lebih dari dana RP. 4000 triliun, anggaran negara tidak tersedia (APBN) tidak selesai.
Dia mencatat bahwa dana pemerintah dalam pemerintahan mengambil keuntungan dari pemasangan polisi.
“Pertumbuhan Bakko harus menjadi tembok bagi negara -negara penting yang mengambil bagian di tengah,” kata Media media.
Salah satu upaya yang diusulkan adalah menarik bus internasional dan menggunakan perdagangan karbon internasional.
Dari tingkat karbon Ratin, pasar karbon bebas mungkin merupakan solusi yang efektif dalam pendanaan untuk perlindungan hutan dan transfer energi.
“Diberikan melalui Diabon Karbon Global melalui Diabon Karbon Bebas. Dunia internasional dan investasi berkontribusi pada Indonesia dan investasi.”
Ratna juga dalam investasi hijau, terutama dalam program, terutama dalam program.
Menurutnya, investasi tidak hanya membantu mencocokkan target tahun 2060 -an, tetapi juga tujuan pembangunan ekonomi.
“Kecepatan perlindungan hutan dan keanekaragaman biologi, serta disegarkan, mengingat, mengingat pembangunan ekonomi dan kemiskinan akan menjadi signifikan.”
Harapan Rasten Indonesia bahwa Indonesia dapat mengarah pada penguatan lokasi bisnis dalam diplomasi iklim internasional.
Dia menekankan bahwa itu tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi tidak penting untuk keseimbangan tetapi juga perubahan iklim.