![apa-saja-gejala-kelainan-jantung-bawaan-pada-bayi-dan-anak_67c5c65.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/apa-saja-gejala-kelainan-jantung-bawaan-pada-bayi-dan-anak_67c5c65.jpg)
Reporters geosurvey.co.id Laporan Rina Ayu
geosurvey.co.id, Jakarta – Profesor, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Ika FKUI). Hasil. Hasil. H. Mulyadi M. Djer, Spa (K) menyatakan bahwa kelainan jantung bawaan adalah gangguan kongenital yang paling umum dengan kejadian 8-10 bayi baru lahir setelah hidup 1000 kali.
Di Indonesia, total populasi adalah sekitar 277.500.000 dengan tingkat kelahiran 2,3%. Insiden Gangguan Jantung Bawaan (KJBS) mencapai 50.000 kasus per tahun.
“Gangguan jantung bawaan ditandai dengan berbagai gejala klinis, termasuk uap hijau, pernapasan cepat, kelelahan cepat, sesak napas,” katanya pada masalah kesehatan pada gangguan jantung bawaan dalam kesadaran anak -anak (2025) saya menyebutkannya pada 11 Februari. , 2019.).
Selain itu, ada masalah dengan menyusui untuk bayi, biasanya batuk, pilek, kesulitan berat badan, dan kejang.
Pada anak -anak usia, itu juga ditandai oleh aktivitas yang lebih pendek.
Anak -anak dengan masalah jantung berisiko mengalami gagal jantung, serangan biru, dan kerusakan paru -paru, dan dapat mempertaruhkan nyawa mereka jika tidak diobati dengan benar.
Pemberian gangguan jantung bawaan adalah pembedahan, intervensi non-bedah, perawatan obat, dan dukungan nutrisi yang baik.
Menambahkan operasi jantung untuk memberi nasihat kepada anak -anak Dr. Jakarta Heart Regina Marliau, SPBTKV, pembedahan dengan indikasi dan waktu yang tepat pada anak -anak dengan gangguan jantung bawaan, menyelamatkan nyawa, menambah berat badan, stres dan membantu mencegah batuk dan mengembalikan pertumbuhan dan pengembangan fungsi fungsional.
Namun, biaya perawatan relatif tinggi bagi kebanyakan orang menjadi sulit.
Melihat situasi ini, direktur umum Nu Skin Indonesia Shita Laksmita mengatakan bahwa pada tahun 2025 partainya menyumbangkan RP. 2,2 miliar akan mendukung pembuangan kerusakan jantung bawaan pada anak -anak di Indonesia.
Sejak 2010, kami telah bekerja dengan Dana Jantung Anak Indonesia (YJAI) untuk mendukung anak -anak dengan gangguan jantung bawaan melalui program Dana Hati Anak -Anak Asia Tenggara (SEACHF).
Sejauh ini, telah dikutip dari Kementerian Kesehatan, tetapi penyebab KJB masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes/gula selama kehamilan, seperti merokok kedua gejala dan konsumsi alkohol pasif. Infeksi obor, gangguan jantung bawaan dalam keluarga, dan faktor genetik lainnya.Â
Tidak ada faktor risiko, tidak ada konsumsi merokok atau alkohol, dan pencegahan dapat diambil untuk mempertahankan tubuh yang sehat.
Didiagnosis secara teratur sesuai dengan jadwal dan konsumsi obat, menurut rekomendasi, kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda, konsumsi makanan bergizi yang seimbang (tidak ada batasan khusus pada makanan yang dapat memperburuk PJK). Â