Demikian dilansir jurnalis geosurvey.co.id Dennis Destryawan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Asosiasi Parkir Indonesia (IPA) menilai koneksi internet yang stabil menjadi infrastruktur utama yang menentukan perkembangan penggunaan transaksi digital di Indonesia.
Presiden IPA Rio Octaviano menjelaskan penggunaan transaksi digital pada sistem parkir hampir merata di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Hanya ada beberapa kota yang penerimaan ekosistemnya masih rendah.
“Ada beberapa kawasan, meski merupakan kawasan maju, tapi ekosistemnya belum berkembang. Itu yang jadi persoalan,” kata Rio, Senin (30 September 2024).
Rio mengatakan sistem pengelolaan parkir sudah siap untuk transaksi digital, termasuk penggunaan QRIS. Pada saat yang sama, ia menyoroti masalah infrastruktur Internet yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
“Salah satu infrastruktur kunci yang harus ada, yaitu koneksi internet. Dalam bisnis ini, soal tambahan pendanaan. Kalau offline, mungkin tidak memerlukan koneksi,” kata Rio.
Menurut Rio, diperlukan koneksi internet yang stabil untuk menggunakan QRIS. Ia mencontohkan, permasalahan tersebut pernah dialami oleh anggota IPA yang telah mengimplementasikan QRIS. Karena jika ada fase yang gagal maka transaksi tidak dapat diproses.
“Itu masalah QRIS kemarin. QRIS butuh koneksi internet. Artinya biayanya lebih mahal karena internet harus stabil,” kata Rio.
Rio menjelaskan, sempat ada pembahasan bahwa QRIS bisa digunakan secara offline. Saat ini baru sebatas wacana karena memerlukan komitmen banyak pemangku kepentingan. Selain agregator, Rio menekankan perlunya perjanjian kerja sama dengan perbankan.
“Mungkin tidak sulit dengan agregator, tapi ketika harus meminta persetujuan bank, ada masalah. Makanya saya minta Bank Indonesia mengatur regulasi perbankan saat melakukan kontrak kerja sama dengan penyedia sistem parkir dan operator parkir,” jelasnya. Rio.