Laporan surat kabar geosurvey.co.id Ismoyo
geosurvey.co.id, XHAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMA) meyakini program pangan bergizi gratis (MFG) akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat kelautan dan nelayan.
Direktur Utama Promosi Daya Saing Hasil Perairan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo mengatakan, untuk itulah pihaknya akan berupaya berkontribusi dalam menyukseskan hal tersebut.
Diketahui bahwa ada produk akuatik dan ikan yang menjadi bagian dari rencana tersebut.
Untuk itu, KKP telah melibatkan para pemangku kepentingan dalam konferensi bersama yang diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari kementerian/kementerian, pemerintah daerah, pendidik, BUMN, koperasi, organisasi kemasyarakatan, media, organisasi, dan wirausaha pendatang baru.
“Kami siap mensukseskan program MBG mengingat dampaknya, baik dari segi pengembangan protein maupun perekonomian,” kata Budi dalam pengumumannya, yang dikutip Jumat (10/11/2024).
Sebagai negara maritim, Budi yakin Indonesia punya modal untuk terhindar dari masalah gizi dan ketergantungan pada protein.
Ia juga mendorong upaya bersama untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama masyarakat.
Selain itu, jumlah protein yang dikonsumsi masyarakat setiap hari adalah 62,32 gram per orang per hari, lebih sedikit dibandingkan negara maju yang memiliki 100 gram.
“Kita ini negara perairan dan kita punya ikan yang bisa menjadi sumber protein yang bagus. Kita yakin kita bisa makan sampai 100 gram seperti negara maju,” kata Budi.
“Tentunya mimpi besar ini memerlukan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Ketua Asosiasi Nasional Peningkatan Produktivitas Ikan (Forikan) Djoko Maryono menjelaskan pentingnya protein ikan bagi negara.
Menurutnya, penangkapan ikan di dasar laut dapat menyediakan protein ikan termodifikasi yang berkaitan dengan generasi Z.
“Karena mereka tidak (memakan) stik ikan, tapi siap santap atau bisa langsung dikonsumsi. Saya rasa perlu dikembangkan hal-hal baru dari industri karena Generasi Z berbeda,” ujarnya.
Meski MBG mungkin sudah saatnya memperbanyak konsumsi protein ikan pada anak sekolah, namun ia mengingatkan ibu hamil juga harus berhati-hati.
Djoko menambahkan, ibu hamil sebaiknya didampingi dan diinstruksikan untuk mengonsumsi ikan agar keturunan yang dilahirkan mendapat cukup protein.
Akibatnya, anak yang lahir dengan kekurangan protein bisa memiliki IQ rendah dan di usia tua berisiko mengalami degenerasi, kata Djoko.