geosurvey.co.id – PSSI bertekad menjadi tuan rumah laga timnas Indonesia-Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 25 Maret 2025. Bahrain menolak berpartisipasi di Indonesia.
Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat ke AFC terkait permintaan Asosiasi Sepak Bola Bahrain.
FA Bahrain terkenal membuat kegaduhan dengan menolak melawan Indonesia pada putaran ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta.
PSSI berani jamin keselamatan AFC Bahrain saat bertandang ke Jakarta. Dalam podcast pribadinya, Exco PSSI Arya Sinulingga menjelaskan update langkah asosiasi yang dilakukan Maarten Paes untuk segera memperkuat timnas Indonesia. (Tangkapan layar dari YouTube oleh Arya Sinullingga)
“Kami akan menyurati AFC agar pertandingan tetap fair di Jakarta karena sebelumnya pertandingan digelar di Bahrain,” kata Arya Sinulingga seperti dikutip BolaSports.
Kedua, kami informasikan juga bahwa kami menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung seperti Bahrain, kata Arya Sinulingga.
“Karena bangsa kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah terhadap pengunjung, maka kita pasti akan menciptakan situasi yang nyaman bagi mereka,” ujarnya.
Arya Sinulingga kemudian menjelaskan, para pemain timnas Indonesia sangat ramah dan sukses menyelenggarakan ajang internasional.
Lalu ada masalah media sosial. Netizen Indonesia kadang sibuk, tapi sebenarnya ramah dan baik hati, lanjut Arya Sinulingga.
“Dalam kehidupan sehari-hari Indonesia itu ramah, bangsa kita terkenal sekali sebagai bangsa yang ramah.
“Kita juga sudah membuktikan bahwa kita menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 berjalan dengan sangat baik, semua aman dan nyaman, dan berbagai event internasional juga aman dan nyaman.
“Tidak perlu khawatir. Kami akan menulis surat kepada mereka. Ketum memerintahkan kami untuk menulis surat kepada AFC,” jelasnya.
Pernyataan Arya Sinulingga di atas menanggapi pernyataan Persatuan Sepak Bola Bahrain dalam postingan resmi Instagram.
Diketahui, FA Bahrain meminta AFC tidak menggelar pertandingan melawan timnas Indonesia di Jakarta.
Tim Bahrain merasa tidak aman dan keselamatannya terancam akibat teror yang dilakukan suporter sepak bola Indonesia.
Pernyataan Bahrain FA
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa mereka telah menerima ancaman dan serangan siber.
Beberapa hari yang lalu, Asosiasi Sepak Bola Bahrain menindaklanjuti perilaku suporter Indonesia yang tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab terhadap Asosiasi Sepak Bola Bahrain dan para pemain timnas Bahrain usai pertandingan timnas kita melawan Indonesia di babak ketiga Piala Dunia 2026. Kualifikasi ,” tulis FA Bahrain.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain mengutuk keras perilaku tidak bertanggung jawab suporter timnas Indonesia melalui media sosial, tulis FA Bahrain.
“Sistem web asosiasi, media sosial dan sistem email telah menjadi sasaran berbagai penghinaan, pencemaran nama baik, ancaman dan pelecehan yang sama sekali tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan tujuan mulia olahraga pada umumnya dan sepak bola pada khususnya, yaitu untuk menyatukan orang-orang. di seluruh dunia.”
“Langkah-langkah defensif yang diambil terhadap akun dan situs asosiasi, serta akun pemain dan penggemar tim nasional Bahrain, tidak ada hubungannya dengan standar olahraga.
“Dalam hal ini, asosiasi menyatakan ketidakpuasannya terhadap kampanye yang meresahkan dan tidak dapat diterima tersebut, karena tidak sejalan dengan prinsip, nilai dan norma Islam serta tidak mencerminkan kemajuan negara.
“Sejalan dengan komitmen Asosiasi Sepak Bola Bahrain untuk menjamin keselamatan para anggotanya, khususnya anggota tim nasional, asosiasi tersebut saat ini melakukan pendekatan kepada FIFA dan AFC untuk memberi tahu mereka tentang perilaku tidak dapat diterima yang dialami Bahrain. pergaulan dan ancaman, penghinaan dan pencemaran nama baik yang dapat mempengaruhi keselamatan anggota timnas saat menghadapi timnas Indonesia di tandang Jakarta, ”tulis Bahrain FA.
(geosurvey.co.id/Giri) (BolaSports/Metta Rahma Melati)