geosurvey.co.id – Luhut Binsar Pandzaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DN) dan Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, berbagi kisah persahabatan mereka yang dimulai pada era kepresidenan keempat Gus Dur. Wahid Republik Indonesia (Gus Dur).
Dalam podcast yang ditayangkan di kanal YouTube Mahfoud MD, Mahfoud bercerita tentang dua momen penting yang menunjukkan kebaikan Luhut.
MD Mahfud mengungkapkan, dirinya terpaksa pensiun dini dari pekerjaannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah Gus Durr diminta bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Saat itu, Mafud hanya mengandalkan pendapatan dari mengajar yoga
“Biaya hidup saya hanya ditanggung oleh mengajar dan gaji saya cukup,” kata Mahfud.
Namun Luhut tak percaya dan membiayai transportasi Yogyakarta-Jakarta serta pulsa.
“Biaya hidup saya hanya ditanggung oleh mengajar dan gaji saya cukup,” kata Mahfud.
Selain itu, saat Mahfud terpilih menjadi anggota DRP periode 2004-2009, ia menghubungi Luhut dan menginformasikan jabatan barunya.
Mahfud meminta Luhut berhenti membayar bulanannya. Sebab, hal itu bisa dianggap suap.
Luhut bertanya bagaimana bisa membantu saya tanpa melanggar hukum, kata Mahfud.
Terakhir, Luhut menunjuk Mahfud sebagai Dirut PT Bangun Bejana Baja, perusahaan yang ia dirikan.
Luhut bertanya bagaimana bisa membantu saya tanpa melanggar hukum, kata Mahfud.
Kemurahan hati Luhut dalam kasus Sikak vs Buaya
Bahkan setelah Mahfud menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), kebaikan Luhut terus berlanjut.
Saat itu, terjadi perselisihan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan polisi bertajuk ‘Chica vs Buaya’.
Seluruh pengawal polisinya mengundurkan diri setelah pimpinan KPK mengaku tidak bersalah.
“Saya sendirian dan tidak ada perwira senior yang menemani saya,” jelas Mahfud.
Mendengar hal itu, Luhut langsung mengirimkan dua pengawalnya dari satuan antiteror Kopasus untuk menjaga Mahfoud.
Luhut mengatakan, “Menjengkelkan jika perwira tinggi seperti Mahfud dipermalukan dengan menarik seluruh ajudan dan pengawalnya.”