geosurvey.co.id, JAKARTA – Tiga hari terakhir, bangunan perumahan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara rusak akibat banjir. Hingga hari ini, Senin 18 November 2024, banjir hari ketiga masih menggenangi bangunan pemukiman.
Untuk beraktivitas di luar ruangan, warga mengandalkan perahu, karena jalanan tidak sepenuhnya bisa dilalui kendaraan roda empat atau sepeda motor.
Begitu pula dengan pintu masuk pelabuhan yang kini ditutup total dan tidak bisa diakses. Perkampungan nelayan Muara Angke terendam akibat air pasang yang masuk ke pemukiman warga.
Sedangkan akses jalan yang terendam antara lain pintu masuk Dermaga Cali Adam.
Selain jalan raya, banjir juga merendam pemukiman warga di kawasan kampung nelayan Muara Angke blok Ampang, lapor Kompas.tv mengutip Kompas.tv.
Aktivitas warga terganggu akibat banjir yang tingginya berkisar antara 30 cm hingga 1 m. Ada banjir 3 hari yang lalu. Namun diperkirakan akan berkurang pada sore hari nanti.
Sejumlah warga yang terkena dampak banjir tiga hari lalu mengalami penyakit kudis dan disarankan untuk segera berobat ke pusat kesehatan terdekat.
Namun jika air laut sedang tinggi, warga diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Berdasarkan peringatan BPBD, banjir akan terjadi antara 14 hingga 21 November. Warga yang tinggal di wilayah pesisir diminta mewaspadai banjir.
BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan staf untuk memantau situasi air di setiap wilayah dan mengkoordinasikan komponen pelayanan SDA, pelayanan tol, dan pelayanan Gulkarmat.
Pihaknya bekerja sama dengan pimpinan desa dan kecamatan setempat melakukan pengosongan kolam dan memastikan jaringan air berfungsi dengan baik.
Banjir adalah target pengurangan yang cepat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk sadar dan waspada terhadap potensi air,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamed Yohan.