Laporan ini disiapkan oleh reporter geosurvey.co.id Namira Yunia
geosurvey.co.id, BEIJING – Bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBOC), mengumumkan langkah agresif, memangkas suku bunga dengan dalih memperbaiki perekonomian negara yang kini menghadapi resesi atau resesi.
Mengutip kantor berita Reuters, pertemuan People’s Bank of China kemarin memutuskan untuk menurunkan suku bunga pinjaman (LPR) satu tahun menjadi 3,10% dibandingkan sebelumnya 3,35%.
Hal ini diikuti dengan penurunan LPR tenor lima tahun yang turun dari 3,85% menjadi 3,60%. Sebab, penurunan terendah sepanjang sejarah bank sentral China.
Hal ini melebihi perkiraan Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), Pan Gongsheng, yang sebelumnya memperkirakan penurunan akan berkisar antara 20 hingga 25 poin.
Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) Gubernur Pan Gongsheng Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), Pan Gongsheng, berulang kali menyatakan penurunan suku bunga, bahkan forum keuangan pekan lalu memperkirakan rencana penurunan suku bunga pinjaman. itu akan terjadi di antaranya. 20 dan 25 poin pada 21 Oktober.
Penurunan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung sektor-sektor yang lemah sehingga membuat perekonomian negara berada dalam situasi yang sulit.
Kabar buruk dari Tiongkok datang setelah perekonomian Tiongkok tumbuh pada laju paling lambat dalam tiga bulan hingga akhir September. Penurunan ini tercermin dari menurunnya permintaan dalam negeri.
Asosiasi Dealer Mobil China (CADA) dalam keterangan resminya mengungkapkan, produsen mobil China mengalami kerugian gabungan hampir 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 303,70 miliar setelah konsumen menunda pembelian mobil baru selama delapan bulan terakhir.
Hal ini menambah kekhawatiran terhadap pasar Tiongkok yang belakangan ini terjebak dalam krisis perumahan.
Untuk mengantisipasi kontrak yang lebih panjang, bank sentral Tiongkok memutuskan untuk menurunkan suku bunga deposito, sebuah langkah yang bertujuan untuk mengimbangi dampak penurunan suku bunga terhadap keuntungannya.
Beckly Liu, kepala Strategi Makro Tiongkok di Standard Chartered Plc mengatakan, “Pemotongan besar-besaran menegaskan sikap PBOC untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan cepat dan menegaskan kembali pernyataan Politbiro tentang pemotongan suku bunga dengan tegas.”
Pasca pengumuman kebijakan agresif tersebut, nilai tukar Yuan stabil di kisaran 7,12 per dolar. Sementara itu, imbal hasil Treasury tiga tahun sedikit berubah pada 2,3% pada perdagangan pagi yang sepi. Topik ini ditingkatkan dengan Artificial Intelligence (AI).