TRIBUNNNEWS.COM – Ustaz Adi Hidayat menanggapi rumor yang beredar di media sosial bahwa dirinya akan mengisi posisi utusan khusus presiden yang dikosongkan oleh Gus Miftah.
Menurutnya, hal tersebut menimbulkan kesalahpahaman di kalangan banyak orang.
Beberapa orang meneleponnya dan mengucapkan selamat kepadanya.
Melalui video yang diunggah di kanal resmi Adi Hidayat, Ustaz Adi Hidayat memberikan klarifikasi bahwa informasi mengenai dirinya sebagai utusan khusus presiden tidak benar.
Sekali lagi isu, peran, pendirian, apapun terminologi pekerja khusus itu tidak benar, kata Ustaz Adi Hidayat.
Ia yakin masih banyak orang yang bisa mengisi posisi tersebut lebih baik darinya.
“Ada banyak orang yang lebih cocok dan lebih visioner untuk peran tersebut,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mempunyai kemampuan dan visi untuk menentukan siapa yang paling layak menduduki posisi tersebut.
Dengan video ini, ia berharap bisa mengabaikan pernyataan yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Sebelumnya santer beredar di media sosial bahwa nama Ustaz Adi Hidayat akan menggantikan Miftah Maulana atau Gus Miftah yang mengundurkan diri sebagai utusan khusus presiden.
Miftah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Lembaga Keagamaan setelah terlibat kasus penghinaan terhadap penjual es krim.
Pengunduran diri Miftah membuat masyarakat mempertimbangkan untuk mengganti khatib tersebut.
Tak pelak, nama Ustaz Adi Hidayat yang seharusnya menggantikan Miftah Maulana mengemuka di media sosial.
Namun kebenaran mengenai hal ini masih belum diketahui secara pasti.
Persoalan ini kian marak, apalagi setelah Ustaz Adi Hidayat angkat bicara soal persoalan yang tengah dihadapi Miftah Maulana.
Melansir TribunJabar.id, Ustaz Adi Hidayat berdiskusi tentang mukjizat Allah SWT bersama para hambanya saat acara pengajian di Masjid An-Nur Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (12 Oktober 2024).
Terkait Miftah Maulana dan penjual es krim bernama Sunhaji, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, Allah telah memuliakan hambanya.
Bagi Sunhaji, Allah telah memperbaiki rezeki dan perekonomian.
Sementara bagi Miftah Maulana, Allah memperbaiki kehidupannya dengan mendidiknya mawas diri.
Dalam hal ini, Ustaz Adi Hidayat mengaku lebih memuji Allah SWT.
“Tentu saja saya banyak memuji Allah karena kemarin sibuk sekali. Alhamdulillah, luar biasa masya Allah. Subhanallah, apa yang terjadi pada Allah sungguh luar biasa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Di satu sisi Allah memuliakan seseorang, mengangkatnya kepada kebaikan, mengubah nasibnya, dan dengan cara ini pula dia mengangkat derajat hamba yang lain untuk memperbaiki keadaannya menjadi lebih baik.”
Menurut Ustaz Adi Hidayat, hikmah dari kasus ini adalah Allah juga mengagungkan Miftah Maulana dengan mengoreksi dirinya menjadi lebih baik.
“Kemudian dia direhabilitasi dengan cara tertentu, dia mendapat pendidikan yang berbeda agar dia bisa berorganisasi kembali, berubah menjadi lebih baik, itu mahal, yang belum tentu dia dapatkan dengan kondisi yang dia alami.”
“Jadi hal-hal baik datang kepada mereka berdua dengan cara yang berbeda,” katanya.