Laporan dari reporter Tribun Ismoyo
TribuneNews, Jakarta – Pemerintah memastikan program bantuan pangan beras akan dilanjutkan pada Januari 2025.
Menteri Pangan (Manco Pangan) Zulkifli Hassan, usai rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan Perum Bulog di Jakarta, Jumat (29/11/2024) mengatakan, awal tahun depan, jumlah beras akan disalurkan. Penerima manfaatnya sebanyak 160 ribu ton.
Jumlah rumah tangga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantuan ini sebanyak 16 juta KPM.
Dengan begitu, setiap KPM akan mendapat beras sebanyak 10 kg.
Jadi bantuan pangannya ditentukan, kuotanya dibuat presiden. Januari nanti ada 160 ribu ton untuk 16 juta penerima, kata Zulhas, Jumat (29/11/2024).
Bulog juga akan mengambil alih program Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan (SPHP), lanjutnya. Dimana beras disiapkan pada periode awal tahun sebanyak 150 ribu ton.
Program SPHP sebaiknya terus dilanjutkan mengingat perkiraan produksi beras nasional di bawah 2 juta ton pada kisaran Januari-Februari 2025.
Menurut Zulhas, Bulog pada dasarnya adalah pihak yang membantu menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
Sementara itu, program pemerintah yang dikelola Bulog seperti bantuan pangan merupakan bukti peran positif pemerintah yang selalu hadir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai penjaga ketahanan pangan, Bulog terus melakukan upaya yang gencar dan strategis untuk menjaga keseimbangan harga baik di tingkat produsen maupun konsumen.
“SPHP Januari 150 ribu ton, Februari 150 ribu ton. Kenapa? Kenapa Januari-Februari produksi kita di bawah 2 juta,” tutupnya.