Tibunnews.com-Virus di Media Sosial adalah RAID, yang menggambarkan suatu peristiwa bahwa suatu acara adalah partai LGBT.
Serangan itu disebutkan di Bunker Bar ITC Permat Hijau di Jakarti, Jakarta Selatan.
Dalam video itu, saya melihat bahwa pengunjung meninggalkan ruangan ketika penduduk berteriak.
“Pulanglah, pulanglah! Ingat orang tuamu,” salah satu penduduk berteriak.
“Allah adalah yang terhebat!”
Setelah video virus, polisi juga melakukan penyelidikan. Komisaris Widya Aguatatorino, Direktur Polisi Kebayoran Lama, juga mengkonfirmasi serangan itu.
Dia menjelaskan bahwa serangan itu dikaitkan dengan partai LGBT yang diduga ditahan di bar.
Jakarta Tribune dikutip pada hari Senin (6.1.2025) dan berkata: “(Bubur) memiliki LGBT.”
Via kata partainya masih menyelidiki untuk mengatakan bahwa ia terkait dengan partai LGBT.
Dia menemukan bahwa batangnya berbeda.
Dia menjelaskan: “Ini bukan bar khusus, wisatawan beragam. Tuduhan LGBT masih menyelidiki.”
Dalam pengembangan mereka, penyelidik memeriksa saksi dari lima karyawan Asosiasi Pengacara.
Inspeksi adalah untuk membuktikan apakah setidaknya partai LGBT.
Dia berkata, “Memang, dia masih mengeksplorasi permintaan kami untuk melihat, mendengar atau mengetahui semua informasi tentang kejadian ini. Inilah yang kami kumpulkan.”
Bar ditutup secara permanen
Setelah serangan itu, diduga bahwa bunker bar ditutup secara permanen.
Menurut kendali Jakarta (Jakarta (Jakarta, bar ini terletak di ruang bawah tanah Grand ITC Permat Hihau.
Kemudian, rekaman itu terlihat kotor dan hanya memiliki satu pintu masuk.
Pada saat yang sama, dia tahu bahwa penutupan permanen tali didasarkan pada stiker yang dipasang di sebelah pintu masuk.
“Perhatikan. Dimulai pada 1 Januari 2025, sebuah bar bunker ditutup selamanya,” artikel itu terdaftar di label merah.
Rasyid, kepala desa Groor, mengungkapkan bahwa Asosiasi Pengacara adalah perjanjian antara Pemerintah Daerah (PEMDA) dan manajer.
Menurut Rasyid, manajer sepakat bahwa setelah Malam Tahun Baru, ia akan ditutup secara permanen.
Rasyid berkata: “Pertemuan diadakan di daerah itu sebelum Tahun Baru.
Adapun penutupan asosiasi pengacara, Rasyid tidak menyangkal bahwa keputusan itu setelah protes terhadap penduduk.
Dia berkata, “Alasan akhir adalah protes yang sangat kuat yang berkaitan dengan aktivitas viral mereka di media sosial.”
Sejak November 2024, kegiatan bar telah memprotes penduduk
Rasyid juga mengatakan bahwa dari tiga bulan atau November 2024, kegiatan pengacara diprotes oleh penduduk.
Rasyid berkata: “(memprotes penduduk) sekitar dua bulan lalu.”
Rasyid juga mengungkapkan bahwa protes populasi tidak hanya terkait dengan kegiatan bar, tetapi juga terkait dengan kerumunan wisatawan.
“Pada bulan November, ada kerumunan yang terkait dengan parkir atau wisatawan.
Rasyid mengatakan bahwa protes penduduk semakin aktif setelah partai LGBT dituduh melakukan asosiasi pengacara.
Akhirnya, warga juga meminta untuk menutup rekaman itu.
Rasyid berkata: “Dia menemukan dari penduduk bahwa ada pendekatan LGBT. Oleh karena itu, dia bersikeras untuk menutup tempat ini.”
Beberapa artikel ditayangkan di surat kabar Jakarta Forum, berjudul “Empat fakta yang diduga di Bunker Bar Raiders Jakarta Selatan) tahun baru membusuk pada tahun 2025.
(geosurvey.co.id/yohanes Layesyo poerwoto)