TRIBUNNEWS.
Badan Intelijen Keamanan Ukraina (DIU) mengumumkan bahwa gudang militer tersebut memiliki drone Shahed, atau Geranium, buatan Rusia.
Yelabuga, kawasan industri termasuk industri militer, merupakan zona ekonomi Rusia. Biasanya, jarak antara Kyiv, ibu kota Ukraina, adalah 2.289 kilometer.
Dia melanjutkan: “Di ruangan itu terdapat 65 badan pesawat drone, mesin, sistem navigasi dan kamera video untuk 400 bagian Shahed-136 – semuanya terbakar.
“Kerugian penyerang akibat penghancuran gudang Rusia adalah sekitar 16 juta dolar AS,” kata Ukrainska Pravda dalam pernyataan DIU.
DIU tidak mengatakan kapan kebakaran terjadi atau apa penyebabnya, namun menegaskan kembali bahwa Rusia harus membayar semua kejahatan terhadap rakyat Ukraina.
Namun, media Ukraina tampaknya percaya bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak karena rudal Barat yang dipasok ke Ukraina tidak dapat menjangkau jauh.
Pada awal April, militer Kiev menyerang kedua wilayah tersebut dengan drone.
Yelabuga dan Nizhnekamsk, dua pusat bisnis di Tatarstan, diserang oleh drone dan menghancurkan sebuah bangunan yang diklaim Ukraina sebagai markas besar industri drone Shahed.
Pihak berwenang setempat mengatakan tidak ada kerusakan besar dan peralatan perusahaan tidak rusak. Sumber dari Ukrainska Pravda di DIU mengatakan ini adalah operasi yang tidak biasa dari badan intelijen Ukraina.
Drone tersebut menyerang pabrik drone Shahed Iran dan menamakannya Geran-2 (Geranium-2).
Sementara itu, Rusia belum mengonfirmasi laporan intelijen Ukraina tersebut.
Pada Minggu (22/11/2024) malam, kantor berita Rusia Tass melaporkan Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menembak jatuh 19 drone di udara di empat wilayah Rusia dan Laut Hitam. .
. tiga di Laut Hitam, satu di wilayah Kursk, dan satu di Wilayah Krasnodar. Dia menjelaskan.