geosurvey.co.id – Begitulah besaran biaya pendidikan sekolah swasta di Jakarta yang akan digratiskan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.
Sejumlah sekolah swasta di DKI Jakarta dikabarkan akan digratiskan mulai tahun 2025.
Kebijakan tersebut berlaku untuk sekolah swasta dari tingkat dasar hingga kejuruan, menurut penjabat kepala dinas pendidikan Jakarta Purwosusila.
Lebih lanjut, program sekolah swasta gratis ini akan mencakup pembebasan biaya yang biasanya dibebankan kepada siswa, termasuk biaya pendaftaran.
Biaya sekolah di sekolah swasta di Jakarta dapat sangat bervariasi tergantung pada reputasi sekolah, lokasi, fasilitas dan kurikulum yang ditawarkan.
Umumnya sekolah swasta di Jakarta mengenakan biaya pendaftaran awal yang dapat menjadi beban besar bagi orang tua.
Uraian SPP Sekolah Swasta Jakarta Tahun 2024 untuk SD dan SMP/SMK dengan mengacu pada berbagai sumber adalah sebagai berikut. Biaya Awal Sekolah Swasta di Jakarta Tahun 2024 1. Sekolah swasta dalam negeri
Sekolah swasta dalam negeri cenderung mengenakan biaya sekolah yang lebih rendah dibandingkan sekolah internasional.
Rata-rata biaya sekolah swasta nasional di Jakarta berkisar antara Rp 5 hingga 20 juta. 2. Sekolah nasional plus
Sekolah-sekolah ini menawarkan kurikulum yang menggabungkan standar nasional dengan unsur pendidikan internasional.
Biaya awal biasanya lebih tinggi dan berkisar antara Rp 10 juta hingga lebih dari Rp 50 juta.
Misalnya, di Gandhi Memorial, biaya tahunan untuk siswa sekolah dasar mencapai Rs 88 juta, sedangkan di sekolah ACG, biaya tahunan untuk tingkat sekolah dasar mencapai Rs 228 juta. 3. Sekolah internasional
Sekolah internasional di Jakarta seperti Global Islamic School, High Scope, British School Jakarta, Jakarta Intercultural School, dan Singapore International School seringkali mengenakan biaya awal yang lebih tinggi dari Rp 50 juta hingga lebih dari Rp 200 juta.
Sekolah-sekolah ini biasanya menawarkan kurikulum internasional seperti kurikulum Cambridge, IB, atau Amerika.
Misalnya, biaya sekolah Global Islamic School kurang lebih Rp 30,5 juta.
Sedangkan HighScope mematok biaya keanggotaan sekitar Rp70 juta dengan biaya keanggotaan bulanan Rp6,6 juta. 4. Agama atau sekolah agama
Ada pula sekolah swasta keagamaan yang biasanya memiliki biaya pendidikan yang sepadan dengan standar pendidikan dan kurikulum yang ditawarkannya.
Kisaran bervariasi berdasarkan fasilitas dan lokasi.
Misalnya, biaya sekolah SD Islam di Jakarta berkisar antara Rp28 juta hingga Rp33 juta, dengan biaya sekolah bulanan berkisar antara Rp2,1 juta hingga Rp2,3 juta.
Beberapa sekolah juga menawarkan pilihan cicilan uang sekolah atau bahkan diskon.
Syaratnya antara lain uang muka atau keluarga mendaftarkan anak lebih dari satu.
Biaya masuk ini belum termasuk beberapa komponen seperti biaya seragam, buku dan kegiatan tahunan yang berkisar antara Rp1 juta hingga Rp5 juta per tahun, tergantung kebijakan sekolah.
Penilaian ini penting agar orang tua dapat menyiapkan dana pendidikan sesuai anggaran dan kebutuhan. Kriteria sekolah swasta di Jakarta yang akan mendapatkan SPP gratis
Purwosusila mengatakan, tidak semua sekolah swasta di Jakarta mengikuti program sekolah gratis yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2025/2026.
Dia menjelaskan, sekolah swasta di ibu kota akan dibagi menjadi lima cluster.
“Konsep sekolah gratis ini kami bagi menjadi kelompok 1 hingga 5. Kami membagi sekolah di Jakarta menjadi SMP, SMA, dan SMA. Bagus. Dari segi kualitas dan dari segi harga, jelas Purvasuila, dilansir Tribun Jakarta, Kamis. (11.07.2024).
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan, hanya sekolah kelompok 1 hingga 3 yang akan disasar pemerintah dalam program sekolah swasta gratis.
Sedangkan kelompok 4 dan 5 tidak gratis karena merupakan sekolah swasta elit.
“Kluster 4 dan 5 merupakan sekolah yang berprestasi, sekolah yang siswanya berasal dari keluarga mampu, sehingga bukan sasaran kami,” ujarnya.
“Karena yang mau membantu bukan anak-anak (kelas atas) seperti itu,” imbuhnya.
Sekolah swasta yang termasuk dalam kelompok 1 hingga 3 akan dipilih yang bersedia bermitra dengan pemerintah untuk mengikuti program ini.
Selain itu, kriteria sekolah swasta yang mengikuti program sekolah gratis adalah telah menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama tiga tahun terakhir.
Sebab, sekolah yang tergolong elit tidak lagi menerima dana BOS.
“Jadi syaratnya sekolah tersebut sudah menerima BOS selama tiga tahun terakhir berturut-turut dan tidak bisa dihentikan,” ujarnya.
Kemudian syarat selanjutnya adalah sekolah swasta yang melaksanakan proses belajar mengajar mulai dari kelas 1-5 untuk SD, 7-9 untuk SMA, dan 10-12 untuk SMA/SMK.
Tak hanya itu, menurut Purvo, jumlah siswa di sekolah swasta minimal 60 orang sesuai aturan penerima BOS.
“Jumlah siswa minimal 60 orang karena itu aturan BOS,” kata Purvo.
Pihaknya tengah mendata sekolah swasta yang memenuhi kriteria program sekolah gratis ini.
Selain itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta kini tengah melakukan kajian terkait skema alokasi anggaran program sekolah swasta tersebut serta mekanisme pengawasan atau pengendalian program tersebut.
“Kalau sudah selesai kajiannya nanti akan dituangkan dalam peraturan. Peraturannya apa? teknisi,” ujarnya.
Sekolah swasta yang termasuk dalam Kelompok 1 hingga 3 menurut Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan dibebaskan dari Biaya Pembinaan Pendidikan (SPP), pendaftaran, dan biaya masuk pada saat pendaftaran.
“Dengan konsep sekolah swasta gratis, biaya pendidikan ditanggung. “Sekolah tidak dapat memungut biaya dari siswanya,” kata Purvo.
Sedangkan biaya pegawai seperti seragam, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya selanjutnya akan ditanggung oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam bentuk bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
“Tentunya kami akan memberikan tarif personalisasi bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah penerima KJP,” tutupnya.
Artikel ini sebagian tayang di jakarta.geosurvey.co.id dengan judul “Sekolah Elit Tidak Termasuk, Ini Kriteria Sekolah Swasta dan Sekolah Gratis SPP di Jakarta”
(geosurvey.co.id/M Alvian Fakka/Dionisius Arya Bima Suci)