Laporan geosurvey.co.id, M Alivio Mubarak Junior
geosurvey.co.id, Jakarta – Kementerian untuk Pengembangan Orang dan Keluarga (Kemeddukbn menandatangani Nahdulatul (PBNU) untuk upaya mengidentifikasi keluarga Indonesia.
Kerjasama ini sesuai dengan program prioritas PBN yang bekerja pada tahun 2023. Dan mencapai lebih dari 1,5 juta keluarga di 10 wilayah.
Menteri Keluarga dan Pembangunan / Kepala BKKBNE, WIHI dan menekankan pentingnya komunikasi antara BKKBN dan PBU untuk mengatasi berbagai masalah Indonesia.
“Program kementerian kami memiliki koeksistensi PBU, terutama Menteri Keluarga,” kata Menteri Wihija, 31.1.2025.).
Dalam kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa program keluarga Masshat dapat secara efektif bekerja untuk dukungan berbagai pihak, “tambahnya.
Konferensi Keluarga Nahlatul Maaa (KMNU) telah menjadi dewan bagi banyak pihak yang melibatkan PBU, Kementerian dan organisasi masyarakat lainnya.
Konferensi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi untuk mengelola berbagai keluarga keluarga di Indonesia, termasuk pembatasan, pernikahan dini dan kekerasan dalam rumah tangga.
Selain KTT KMNUM, pameran keluarga Indonesia juga ditangkap sebagai bagian dari kemitraan ini.
Acara ini adalah cara untuk membuat studi sosial santai.
“Saya mengerti bahwa masalah keluarga yang berbeda harus diselesaikan untuk kolaborasi. Pub memiliki jaringan untuk mempelajari kebutuhan yang benar -benar memahami masyarakat,” Menteri Whilari.
“Oleh karena itu, kombinasi ini akan berguna untuk memastikan bahwa program yang kontrol dapat menyentuh banyak keluarga di Indonesia,” tambahnya.
Kerjasama mencakup interaksi data antara BKKBN dan PBU untuk meningkatkan manfaat program.
“BKKBN memiliki keluarga yang terkait dengan keluarga, sementara PBNA memiliki sistem administrasi sendiri. Kami akan saling mendukung untuk menjadi target ini,” pungkasnya.