geosurvey.co.id – MAS, bocah lelaki berusia 14 tahun yang tega membunuh ayah APV (40) dan neneknya, R.M. (69), prihatin saat polisi meminta keterangan.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya AKP Nurma Devi.
Devi mengatakan, pihaknya mencari informasi dari MAS.
Hal ini dilakukan secara hati-hati, sebab menurut Nurma, kondisi mental MAS sedang tidak stabil.
Saat ditanya, MAS masih terlihat bingung.
“Kami melakukan segalanya dengan hati-hati, karena dia sangat sensitif.
“Setelah kami tiba, dia langsung menatapnya, diam. Lalu saya coba tanya, dan dia agak bingung,” kata Nurma, dikutip YouTube MetroTV, Minggu (1/12/2024).
Bahkan, Nurma harus berganti pakaian dinas untuk menenangkan MAS.
“Dari kemarin aku pakai baju formal, akhirnya pas keluar aku pakai baju santai.
“Dari situ kita melihat stres mulai terlihat atau masyarakat mulai merasa cemas hanya dengan melihat pakaiannya,” jelasnya.
Tak hanya itu, di hari penangkapan MAS, remaja tersebut semakin menangis kebingungan.
“Kemarin masih mengungkapkan perasaannya dengan menangis, diam, lalu kaget, bertanya dan tidak menjawab,” ujarnya.
Oleh karena itu, pengelolaan MAS dilakukan dengan hati-hati.
Pantauan TribunJakarta.com, pembunuhan tragis itu terjadi di rumah Taman Bona Inda, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
MAS membunuh ayah dan nenek pelaku saat keduanya sedang tidur.
Sebelumnya, MAS pertama kali mengambil pisau di dapur saat ayah dan ibunya sedang tertidur di kamar.
Hal itu diungkapkan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung.
“Ayahnya tidur dengan ibunya, dia turun untuk mengambil pisau.”
“Dia naik ke atas dari dapur dan mulai menikam orang,” kata Gogo pada hari Sabtu.
Gogo menjelaskan, MAS lebih dulu menikam ayahnya.
Kemudian ibu tersebut bernama A.P. (40) juga ditusuk MAS hingga membuatnya terbangun.
Semoga berhasil, A.P. Ia mampu bertahan karena putranya ditusuk tanpa mengenai bagian vital tubuhnya.
“Ibunya ditusuk juga, tapi mungkin bukan di tempat matinya, lalu ibunya teriak,” jelas Gogo.
AP menjerit, sementara suaminya berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri.
Mendengar suara tersebut, nenek pelaku pun terbangun dan meninggalkan kamar.
Sayangnya, dan R.M. Ia ditikam oleh MAS dan akhirnya meninggal.
Ayahnya lari ke bawah, lalu neneknya keluar. Dia curiga neneknya juga ditusuk saat dia keluar,” jelasnya.
APV dan R.M. Mereka kemudian ditemukan tewas di lantai dasar.
Sedangkan AP yang mengalami luka berat kini dirawat di RS Fatmavati.
Informasi awal, MAS tega mengakhiri hidup ayah dan neneknya karena mendapat bisikan gaib.
Dari pengakuan MAS, bisikan ajaib itu muncul setelah ia tidak bisa tidur.
“Iya, saat awal diinterogasi, dia merasa tidak bisa tidur.
Lalu ada sesuatu yang berbisik padanya, yang membuatnya terganggu, jelas Gogo.
Untuk mengetahui kondisi MAS, polisi akan melakukan tes psikologi.
Polisi juga akan bekerja sama dengan Persatuan Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mengusut motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sebuah keluarga dibunuh oleh anaknya sendiri di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, korban dibunuh saat sedang tidur.
(geosurvey.co.id/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)