![bpjs-kesehatan-potensi-alami-defisit-dewas-ungkap-faktor-pemicunya_ef2d82d.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/bpjs-kesehatan-potensi-alami-defisit-dewas-ungkap-faktor-pemicunya_ef2d82d.jpg)
geosurvey.co.id, Jakarta – Ketua Komite Kesehatan BPJ (DEWAS) Abdul Kader, merujuk pada potensi defisit yang dialami oleh BPJS Health.
Ini telah diciptakan oleh beberapa faktor sebagai stimulus. Dia mengatakan, pertama, setelah CoID-19, dia meningkat dalam muatan asuransi kesehatan.
Itu dipindahkan pada pertemuan komisi MP IX dengan Menteri Kesehatan Indonesia, Gunada Sadikin, Selasa (11.11.2025).
“Kita semua memahami bahwa setelah pemandu ke -19, efek dari perjanjian, di mana eksploitasi di rumah sakit meningkatkan penggunaan klinis,” kata Salo, Senayan, Jakarta. Tentu saja ada perubahan dalam pola tarif JKN sebagai nomor 3 permented tahun 2023. “
Pemicu kedua adalah tingkat aktivitas peserta BPJS yang masih rendah.
Menurut data pada tanggal 31 Desember 2024, 55 juta peserta terlibat dalam BPJ.
“Masih banyak anggota kami, peserta kesehatan pasif di BPJ yang berdampak pada pengumpulan kemitraan, jadi mereka mengalami defisit kemudian,” katanya.
Pemicu terakhir adalah penipuan tidak dioptimalkan.
“Maka itu mempengaruhi potensi defisit kesehatan BPJ,” pungkasnya.