geosurvey.co.id, BENGKULU – Kabarnya, Badan Reserse Kriminal (KPK) Provinsi Bengkulu, Sabtu (23/11/2024) sejak pagi hingga sore, total menangkap tujuh pekerja dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Mereka dikabarkan ditangkap petugas KPK dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Bengkulu Selatan.
Setelah ditangkap pada Sabtu sore, mereka dibawa ke Polres Bengkulu dan Polres Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan pendahuluan.
Pantauan TribunBengkulu.com, setidaknya ada dua orang yang dibawa ke Polres Bengkulu.
Orang pertama yang ditangkap adalah pria berkemeja coklat dan bermasker, dibawa dari pintu Polres Bengkulu menuju lantai atas.
Yang kedua ditandai dengan mengenakan kemeja hijau, celana hitam, topi putih, dan menutup wajah dengan masker.
Ia keluar dari mobil Pajero berwarna hitam, disusul 2 orang, yang pertama memakai T-shirt dan celana jeans, yang kedua memakai kemeja dan celana chino, berjanggut dan bertopeng bergambar peta.
Setelah beberapa orang masuk, Polres Bengkulu langsung meminta beberapa anggota Samapta Polresta untuk berdiri di pintu masuk. Polisi menyebut petugas KPK sedang memeriksa banyak orang
Kabar penyerangan OTT KPK terhadap beberapa pegawai di Bengkulu dibenarkan Kapolda Bengkulu Irjen Deddy Nat.
Deddy membenarkan, petugas KPK saat ini sedang melakukan pemeriksaan di Polres Bengkulu.
Sejak Sabtu pagi, KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap banyak pegawainya dan terus dilakukan hingga saat ini.
Namun Deddy masih belum mau memberikan keterangan berapa jumlah pegawai yang diperiksa KPK.
Polres Bengkulu sendiri hanya memfasilitasi penyidikan oleh Bareskrim.
“Iya betul KPK tinggal menunggu hasil kerjanya sebentar ya?” kata Deddy pada Sabtu (23/11/2024).
Saat ini muncul informasi Komisi Penyidik (KPK) menginterogasi 7 pimpinan sejak Sabtu pagi hingga malam ini.
Namun terkait keterangan 7 pegawai yang diwawancarai, Deddy juga belum mau memberikan keterangan.
“Nomornya kita belum tahu, kita tunggu saja,” kata Deddy. Ditangkap saat rapat penting
Catatan menunjukkan banyak pejabat di Bengkulu yang diperiksa Komisi Reserse Kriminal (KPK) yang ditangkap OTT saat rapat inti.
Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga melaporkan telah menemukan sejumlah besar uang tunai yang diduga berasal dari hasil korupsi.
Penyelidikan bermula setelah beberapa pegawai OTT ditahan dalam pertemuan tersebut. Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan tentang perbaikan penanganan permasalahan korupsi di Pemerintah Kota Semarang, Jumat (19/7/2024) (geosurvey.co.id/ Fahmi Ramadhan)
Menteri Kesehatan Tessa Mahardhika Sugiarto membenarkan bantahan adanya OTT.
Ia mengatakan akan segera memberikan informasi jika mendapat informasi lengkap tentang OTT di Bengkulu.
“Terus kalau ada update nanti saya kabari,” ujarnya singkat.