Melaporkan jurnalis geosurvey.co.id nitis havaro
Tribune News.com, Jakarta-The Write-off dari hutang petani dan nelayan, termasuk perusahaan mikro, kecil dan menengah (MMSP), mempengaruhi indikator keuangan perusahaan, lapor PT.
Direktur bisnis mikro BRI mengatakan bahwa BRI sendiri memiliki 100 persen cadangan dalam kasus pinjaman masalah. Ini berarti bahwa kebijakan menolak pinjaman tidak akan memiliki banyak pengaruh.
“Jadi pada kenyataannya, pengaruhnya bisa disebut sangat kecil,” kata Separi, direktur Microbusiness BRI, pada hari Rabu (11.11.2024) di Kementerian Koordinasi untuk Urusan Ekonomi.
ViPi mengatakan bahwa BRI masih menghitung pelanggan yang tunduk pada kategori kriteria penolakan sesuai dengan Keputusan Pemerintah No. 47 tahun 2024, yang ditandatangani oleh Presiden Prabovo Subianto pada Selasa (11 Mei).
“Kami menghitung. Angka -angka itu bergerak. Dinamis, ”jelasnya.
Dalam hal ini, SePARI menekankan bahwa BRI saat ini mengembangkan kebijakan domestik mengenai penolakan tugas. Karena, menurutnya, utang tersebut dihapuskan dengan cermat oleh auditor eksternal dan internal.
“Karena dengan demikian ini akan diperiksa oleh auditor eksternal dan internal, dan implementasinya akan dibandingkan dengan aturan yang ada. Dengan demikian, aturan, dimulai dengan undang -undang Bri PP, kemudian harus ditransfer ke aturan internal BRI, ”katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabovo Subianto menuliskan pinjaman MMSP yang tidak ada harapan, termasuk petani dan nelayan.
Pengecualian dari hutang ini terkandung dalam dekrit pemerintah No. 47 tahun 2024 dari penolakan hutang yang tidak ada artinya untuk perusahaan mikro, kecil dan menengah di sektor-sektor seperti pertanian, berkebun, ternak, penangkapan ikan, bisnis laut dan lainnya MMSP. .
Prabovo menandatangani PP pada Selasa malam (11 Mei 2024) di Istana Merdeck di Jakarta.
“Setelah mendengarkan proposal dan aspirasi banyak pihak petani dan nelayan di seluruh Indonesia, hari ini, pada hari Selasa, 5 November 2024, saya akan menandatangani PP No. 47 November 2024 tentang penghapusan hutang mikro, kecil dan berbahaya yang berbahaya dan berbahaya Di bidang pertanian, perkebunan, tanaman, usaha penangkapan ikan dan laut, serta MMSP lainnya, ”kata Prabovo.
Menunda tugas ini, Prabovo berharap dapat membantu masyarakat untuk melakukan bisnis yang mereka lakukan.
“Berkat ini, pemerintah berharap dapat membantu saudara -saudara kita, produsen, MMSP dan nelayan yang bekerja di sektor pertanian sehingga mereka dapat melanjutkan bisnis mereka dan menjadi lebih efektif bagi negara dan bangsa.” Katanya.
Prabovo mencatat bahwa kementerian dan departemen yang relevan akan mengikuti implementasi teknis.
“Kami tentu saja berdoa untuk semua petani, nelayan, dan MMSP di seluruh Indonesia untuk bekerja dengan tenang, rajin dan percaya diri, karena produsen makanan, yang sangat penting untuk kehidupan negara dan negara bagian, menikmati rasa hormat dan rasa hormat dari orang -orang Indonesia,” menyimpulkan dia.